RENGAT-Menindak lanjuti kasus meluapnya limbah kental PKS PT Inecda Plantations, anak perusahaan PT Samsung dan Ganda Grup di Desa Sibabat, Kecamatan Seberida. Tim dari Badan Lingkungan Hidup, Selasa (26/3) turun lapangan, saat turun tersebut tim menemukan berbagai pelanggaran dan kesalahan pada Instalasi Pengelohan Limbah PKS tersebut. “Tim BLH menemukan kejanjilan di lapangan. Di mana, kondisi dinding kolam Ipal 1 sampai 5 kurang baik dan penuh dengan minyak mentah. Selain itu lima kolam tersebut sudah dangkal,” kata Kepala BLH Inhu, Moch Bayu, kepada Haluan Riau, Rabu (27/3).
Dia mengatakan, temuan di lapangan ini semua tertuang dalam berita acara turun lapangan tindak lanjut dugaan pencemaran media lingkungan setelah limbah PKS meluap dari kolam Ipal.
Dalam berita acara itu ditegaskan, Jumat (22/3) sekitar pukul 01.00 WIB telah terjadi luapan limbah bercampur minyak dari kolam Ipal 1 ke kolam 2, luapan limbah kental itu terbawa arus air hujan ke parit isolasi yang ada di sekitar PKS.
Pihak perusahaan telah berupaya menanggulangi luapan limbah kental ini dengan cara mengisolasi parit agar tidak mengalir lebih jauh atau ke media lingkungan, seperti kanal alam (anak Sungai Hitam, red) yang ada di sebelah PKS. Di mana, kanal alam tersebut bermuara ke Sungai Hitam dan Sungai Hitam bermuara ke Sungai Batang Cenaku di Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida.
Kemudian pihak perusahaan juga menyedot kembali limbah yang ada di parit menggunakan mesin robin dan membawanya kembali ke lokasi pabrik untuk diolah serta membersihkan sisa-sisa minyak mentah disepanjang parit dan kanal alam, namun upaya tersebut dianggap kurang efektif, karena upaya penanggulangan dilakukan pihak perusahaan terlambat.
Kolam meluap pada dini hari, sementara penanggulangan dilakukan Jumat pagi, kuat dugaan telah banyak limbah kental tersebut mengalir ke anak Sungai Hitam, bahkan diduga telah sampai ke Sungai Batang Cenaku
Tim juga menemukan 1 unit kolam yang digunakan sebagai wadah pengendapan dan penampungan limbah kaolin (CaCO3) atau air cucian lantai pabrik dan mesin yang kondisinya sangat kotor dan penuh lumpur, limbah tersebut langsung dialirkan ke kolam 5.
Kondisi dinding kolam 1 sampai 5 kurang bagus dan penuh dengan genangan minyak mentah yang ketebalannya rata-rata 5-8 cm, bahkan kolam 1-5 tersebut sudah dangkal agar bisa mengurangi kapasitas kolam serta mudah meluap saat hujan lebat.
Mengalir
Tim juga menemukan saluran drainase dekat kolam 1 yang mengalir ke parit isolasi, apabila terjadi luapan pada kolam 1 maka limbah bisa mengalir keluar lokasi pabrik atau media alam, kemudian ditemukan juga parit isolasi yang berada di luar lokasi pabrik dengan panjang lebih kurang 150 meter. Di mana, ujung parit isolasi tersebut mengalir ke kanal alam yang bermuara ke Sungai Hitam.
Atas temuan ini, tim mengintruksikan pada PT Inecda untuk membersihkan kolam limbah kaolin (CaCo3), air cucian lantai pabrik dan mesin, endapan lumpur dibersihkan dan ditempatkan di lokasi yang aman. Kemudian dinding kolam 1-5 diperbaiki di pasang cerucuk serta menyedot kembali yang menggenangi semua kolam agar tidak meluap kemedia alam, mengeruk atau memperdalam kolam 1-5 untuk memperbesar kapasitas dan menanggulangi pendangkalan, saluran drainase sekitar kolam 1 yang mengalir keparit isolasi ditutup mati dan ujung parit isolasi yang ada diluar lokasi pabrik sepanjang lebih kurang 150 meter agar tidak mengalir keanak sungai Hitam.
“Jika dalam 10 hari PT Inecda tidak melakukan saran dan tindak lanjut ini, maka kita akan melayangkan surat terguran kedua,” ujarnya.
Instruksi
Sementara itu, Manajer PKS PT Inecda, Yusefri M Yusuf ketika dihubungi via ponselnya tidak aktif sehingga belum bisa dimintai keterangannya terkait temuan tim BLH ini.
Humas PT Inecda, Joko kepada Haluan Riau via ponselnya membenarkan jika Selasa kemaren tim BLH telah turun kelokasi PKS untuk menindak lanjuti tragedy meluapnya limbah kental PKS.
Mengenai saran dan tindak lanjut, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah sudah dilaksanakan pihak PKS atau belum, sebab jarak antara PKS dengan kantor manajemen PT Inecda cukup jauh.
“Namun kita tetap menginstruksikan pada pihak PKS agar melaksanakan saran dan tindak lanjut tim BLH ini,” ucapnya.

Next > |
---|