- RENGAT-Sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Inhu dinilai sangat cocok untuk perkebunan kakao (kopi coklat). Sehubungan dengan itu, Dinas Perkebunan Inhu dan Dinas Perkebunan Provinsi Riau akan menjadikan Inhu sebagai sentra tanaman kakao di Riau.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Inhu Ir. Manaf Tambunan MT, dalam acara promosi daerah beberapa bulan lalu, ada investor dari Korea Selatan yang berminat menanamkan modal di Inhu untuk pendirian pabrik kakao. Jika pabrik ini berhasil, maka akan membawa kesejahteraan bagi kelompok tani di daerah ini.
Untuk menjamin bahan baku pabrik kakao atau kopi coklat, diperlukan stok sekitar 40 ton per bulan. Sementara petani kakao di Inhu baru menghasilkan sekitar 30 ton per bulan. Oleh sebab itu perlu usaha yang lebih serius dalam membudidayakan tanaman yang jadi bahan baku coklat tersebut. “Disbun Inhu tahun 2012 ini menyiapkan 10 ribu bibit kakao untuk masyarakat,”ucapnya.
Disbun Inhu juga sudah berkoordinasi dengan Pemda Kuansing dan Inhil terkait rencana pendirian pabrik kokoa tersebut. Sehingga setelah pabrik berdiri, petani kakao di dua kabupaten bertetangga ini siap untuk memasok hasil kakao ke pabrik di Inhu. Selama ini warga menjual hasil kakao mereka ke pedagang di pasar atau ke Provinsi tetangga, Sumbar. Dengan berdirinya pabrik ini, maka harga kakao pun bertambah naik.
Selain itu, dengan budidaya tanaman tersebut, maka lahan tidur di daerah Inhu bisa berkurang. Infrastruktur jalan juga akan lebih baik dan kemajuan desa akan meningkat setelah adanya pabrik dan centra kakao tersebut. “Kita siap sharing dengan Provinsi Riau untuk meujudkan Inhu sebagai centra tanaman kakao,” tegas Manaf. (eka)
Next > |
---|