JAKARTA-PT Suzuki Indomobil Sales akhirnya meluncurkan New Splash transmisi otomatis. Mobil kompak segmen A ini tampil lebih segar dengan ubahan minimalis. Penampilan baru itu tampak pada gril dengan rongga kotak sejajar. Pada bagian ujung lampu depan ada "jendolan", memberikan efek lebih terang waktu menyala dan kini dilengkapi dengan pengatur ketinggian cahaya (Leveling Adjuster) sesuai kondisi di jalan. Bemper, lampu kabut dan konfigurasi lampu belakang juga berubah, lebih segar dan spion elektrik.
Dari interior, peningkatan dilakukan pada audio yang 2-Din. Sementara ciri khas speedometer berlatar belakang putih bulat besar di balik lingkar kemudi dan tacometer terpisah dengan bingkai independen lebih kecil di sisi kiri atas, masih dipertahankan. New Splash juga sudah dilengkapi dengan sistem pengereman Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake-Force Distribution (EBD).
Di balik kap, teronggok mesin K12M, DOHC-VVT, empat silinder, 16 katup, mampu menghasilkan tenaga 85 ps pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 113 Nm pada 4.500 rpm. Paling menarik adalah banderol harga yang dipangkas SIS untuk tipe transmisi manual.
"Harga Splash manual kami revisi jadi Rp140 juta dari sebelumnya Rp148 juta. Sedangkan tipe transmisi otomatis dibanderol Rp151 juta (on the road Jakarta," komentar Davy Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Pemasaran SIS di Karawaci, akhir pekan kemarin.
New Splash ditawarkan dalam enam pilihan kelir, yaitu Midnight Pearl Black, Metalic Bakers Chocolate, Metalic Silky Silver, Superior White, Breeze Blue Metalic dan Mystique Red.
Kerja Sama ASEAN-India Splash manual bisa lebih murah, menurut Endro Nugroho selaku Direktur Penjualan PT SIS karena adanya kerja sama ASEAN-India, sehingga pajak bisa turun dari 40 persen menjadi 21 persen. "Suzuki tidak mapu membohongi konsumen karena dinilai sudah kritis. Keputusan mengoreksi harga Splash untuk mempertahankan harga jual kembali dalam jangka panjang," ujar Endro.
Opsi menurunkan harga bukan sesuatu yang baru bagi Suzuki. Sebelumnya, SIS juga pernah melakukannya pada Swift yang harganya lebih murah Rp13 juta. "Harga jadi lebih murah, lebih baik daripada gencar melakukan diskon," tegas Endro. (knt/vit)

Next > |
---|