PEKANBARU-Sosialisasi tentang bahaya penyakit HIV/AIDS, sebaiknya dilakukan hingga ke sekolah-sekolah. Diharapkan, upaya antisipasi penyakit ini akan lebih maksimal. Apalagi korban yang timbul akibat penyakit di Kota Bertuah, dinilai cukup tinggi. Saran itu dilontarkan Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pekanbaru yang membidangi kesehatan, Ade Hartati Rahmad, akhir pekan kemarin.
Hal itu dilontarkannya menanggapi data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang mencatat, hingga Juni 2012 ada 114 orang penderita AIDS dan tujuh pengidap HIV di Pekanbaru yang telah meninggal dunia.
Berdasarkan data itu, pihaknya menilai peredaran penyakit itu cukup tinggi. Sehingga perlu langkah serius untuk mengantisipasinya. "Antisipasi harus dilakukan, khususnya untuk generasi muda, karena mereka jua rentan terserang penyakit ini," ujarnya.
Berdasarkan hal itu, ia menyarankan instansi terkait menggelar sosialisasi bahaya HIV/AIDS hingga tingkat sekolah. "Bila perlu, lakukan juga di Posyandu agar masyarakat bisa mengetahui bahaya penyakit ini dan muncul kesadaran untuk menghindarinya," tambahnya.
Menurutnya, masyarakat harus memahami bahwa HIV/AIDS bisa menyerang siapa saja. Tidak saja mereka yang memang rawan terserang karena aktivitas mereka, namun hingga balita pun bisa mengidap penyakit ini karena tertular dari orangtuanya.
"Pemerintah bersama dengan instansi terkait lainnya harus gencar melakukan sosialisasi, baik di sekolah-sekolah, masyarakat maupun di lingkungan rawan seperti kawasan prostitusi. Karena HIV/AIDS tidak hanya berasal dari pergaulan seks bebas, tapi bisa juga akibat dari penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan penderita HIV dan AIDS," terang Ade.
Sementara masyarakat juga diminta tidak segan atau malu untuk memeriksakan kesehatan mereka, apakah mengidap penyakit ini atau tidak, karena fasilitasnya sudah tersedia. Sebab, penyakit yang diakibatkan virus tersebut tidak dapat dirasakan langsung oleh penderita dalam waktu dekat, melainkan dampaknya timbul setelah beberapa tahun kemudian. ***
Next > |
---|