Haluan Riau

Tuesday, Jul 16th

Last update01:31:08 AM GMT

You are here: PEKANBARU KOTA BERTUAH Dewan akan Panggil Manajemen The Peak

Dewan akan Panggil Manajemen The Peak

PEKANBARU-Pasca insiden jatuhnya material besi ulir konstruksi bangunan The Peak yang hampir melukai warga sekitar, Sabtu (6/7) lalu, DPRD Pekanbaru berjanji akan segera memanggil pihak manajemen The Peak beserta Pemko. "Pekerjaan konstruksi bangunannya sangat tidak safety. Kita pasti akan memanggil Walikota beserta pihak manajemen The Peak untuk duduk bersama membahas K3 konstruksi bangunan gedung. Kita minta pengerjaannya dihentikan sementara, sampai ditemukan solusi mengenai K3 pembangunan The Peak," tegas Ketua Komisi IV, Firdaus Basir, Senin (8/7).
Akibat insiden itu, rombongan Komisi IV DPRD Pekanbaru pun kembali meninjau langsung lokasi jatuhnya material besi ulir yang menimpa rumah Wirda (42) tepat di belakang The Peak. Pantauan Haluan Riau, pengerjaan bangunan gedung dengan 29 lantai itu memang terlihat tak safety.
Bahkan, sejumlah pekerjanya juga tak satupun memakai kelengkapan pengamanan kerja seperti pelindung kepala. Sesampainya di rumah No 8 Jalan A Yani, Gang Sardino tersebut, Komisi IV juga melihat potongan besi ulir seberat sekitar tiga kilo gram dengan panjang 40 cm masih berada di kamar Wirda.     Bahkan, plafon kamar tersebut juga terlihat bolong tertembus potongan besi yang jatuh. "Besi itu jatuh sewaktu saya menyusui anak yang masih balita. Kejadiannya tiba-tiba dan setelah terjatuh, besi itu kemudian memantul ke kepala saya," ucap Wirda, ketika di temui Haluan Riau di kediamannya.
Wirda juga menuturkan, kejadian jatuhnya material bangunan itu tak hanya terjadi sekali, bahkan sudah yang ke empat kalinya. "Bukan hanya sekali, tapi sudah beberapa kali terjadi. Sebelumnya juga pernah jatuh ke rumah saya beberapa balok dan triplek material bangunan gedung itu," paparnya.
 Di tempat terpisah, PJS General Manager PT Asia Land, Ari Mustari mengaku, peristiwa jatuhnya besi ulir itu bukanlah suatu kelalaian. Menurutnya, ada unsur kesengajaan dari seseorang yang ingin mengadu domba pihak manajemen dengan masyarakat. "Ini bukan kelalaian proyek. Kita menilai ada unsur kesengajaan dari seseorang yang ingin mengadu domba dan kita juga masih selidiki hal ini," singkatnya.
Sedangkan untuk tanggung jawab kepada korban jatuhnya material bangunan gedung tersebut, Ari mengatakan, hal itu sudah diselesaikan secara musyawarah. "Kita sudah bawa korbannya ke rumah sakit karena mengalami memar di kepala akibat terbentur jatuhan besi ulir tersebut. Itu kita lakukan sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada korban," bebernya.
Sementara, ketika ditanya mengenai keinginan dewan untuk memanggil pihaknya serta menghentikan sementara pengerjaan bangunan gedung The Peak, Ari mengaku siap dan tunduk pada aturan. "Kita tunduk dengan aturan. K3 sedang dalam proses transisi ambil alih. PT Asia Land akan menyusun semua keselamatan yang diperlukan," tutup dia. (sar)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh