PEKANBARU-Dinas Pendidikan Provinsi Riau menyayangkan banyak sekolah yang belum mengisi dan mengirimkan Pangkalan Data Siswa dan Sekolah. Padahal, melalui PDSS ini data siswa maupun sekolah dapat diketahui pusat. Hal ini disampaikan Sekretaris Disdik Riau, H Abdul Kadir, Minggu (10/2) kepada wartawan. Kadir menjelaskan, meski Disdik belum mengetahui masih ada sekolah yang tidak mengisi PDSS. Namun ia menilai pengisian PDSS sangatlah penting dilakukan pihak sekolah.
Menurut dia, lewat program itulah data sekolah maupun siswa dapat diketahui oleh panitia pusat. Apalagi, data tersebut juga berisi nilai siswa dari semester pertama sejak masuk SMA/MA dan SMK. Nilai itu penting, karena kelulusan SNMPTN tak lagi lewat tes tertulis melainkan berdasarkan nilai rapor dan Ujian Nasional (UN).
"Kita memang belum menerima laporan, baik dari sekolah ataupun pemerintah kabupaten/kota. Kalau memang benar banyak sekolah yang belum mengisi PDSS, kita sangat menyayangkannya karena merugikan siswa," ujarnya.
Kadir mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Tak semestinya sekolah tidak mengisi atau terlambat mengisi PDSS. Apalagi informasi mengenai pelaksanaan program tersebut sudah lama disosialisasikan ke setiap sekolah. Bahkan, ke pemerintah kabupaten/kota juga sudah. "Ini seharusnya juga menjadi perhatian pihak terkait. Terutama sekolah yang bersangkutan," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh, hingga batas akhir pengisian data tanggal 9 Februari 2013, total sekolah di Provinsi Riau yang telah mengisi PDSS baru 473 sekolah. Sedangkan sekolah di Riau yang terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai 801 sekolah. Padahal, sesuai jadwal, pengisian PDSS semestinya dilakukan mulai tanggal 17 Desember 2012 hingga 8 Februari 2013 lalu. Namun hingga batas akhir tersebut, masih terdapat 328 sekolah di Provinsi Riau yang belum menyerahkan data siswa dan sekolah ke PDSS.
328 Menurut Pembantu Rektor I Universitas Riau, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA kepada wartawan, Minggu (10/2), dari 801 sekolah yang terdaftar di Kemdikbud, 603 sekolah di antaranya adalah SMA/MA. Sementara SMK ada 198 sekolah. Namun, sampai sekarang, baru 283 SMA yang mengisi PDSS. Lalu MA ada 84 sekolah dan SMK 106 sekolah. Selebihnya tidak mengisi.
Lalu, kata dia, secara umum, rasio jumlah sekolah yang mendaftar kali ini memang lebih banyak dibanding pada tahun 2012 lalu. Dimana hanya sebanyak 165 sekolah yang mendaftar kala itu. Dengan kondisi tersebut, rasio sekolah mendaftar antara 2013 dengan 2012 adalah 286,67 persen. Namun, Aras tidak merinci kabupaten/kota mana yang sekolahnya terbanyak belum mengisi PDSS. Pasalnya, data tersebut langsung ditangani panitia pusat.
Dia menjelaskan, panitia pusat SNMPTN juga telah mengeluarkan informasi tambahan terkait penerimaan mahasiswa baru. Sekolah-sekolah yang telah mendaftar melalui PDSS namun belum menyelesaikan keseluruhan tahapan kegiatan pendaftaran, panitia masih memberiikan kesempatan untuk menyelesaikannya. Kesempatan itu diberikan sampai tanggal 11 Februari besok (hari ini,red) pukul 22.00 WIB
Kemudian, bagi siswa yang belum melakukan verifikasi nilai yang telah diisi oleh pihak sekolah, diberikan batas waktu sampai tanggal 6 Maret pukul 22.00 WIB untuk menyelesaikannya. Sebelumnya, Aras juga menyayangkan adanya sekolah yang tak mengisi PDSS. Karena hal itu justru merugikan siswa yang kehilangkan kesempatan mengikuti SNMPTN. "Bagi sekolah yang tidak mengisi PDSS, maka nantinya siswa di sekolah tersebut hanya berkesempatan ikut SBMPTN atau Ujian Mandiri," tutup Aras. ***
| Next > |
|---|
