PEKANBARU-Walikota Pekanbaru, Firdaus mengungkapkan pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru dengan sistem online di tingkat SMP dan SMA Negeri di Pekanbaru memperkecil dan menutupi kecurangan.
Hal itu diungkapkannya usai melakukan tinjauan langsung PPDB Online hari terakhir, Kamis (27/6) di SMPN 1 dan SMAN 1 Pekanbaru."Dari tinjauan kita terhadap dua sekolah berjalan lancar. Jadi, dengan sestim seperti ini (PPDB Online,red) tidak ada celah untuk melakukan titip menitip (kecurangan)," ungkapnya kepada Haluan Riau, Kamis (27/6) di SMAN 1 Pekanbaru.
Walikota menyebutkan, penerimaan PPDB ini tahun ini sama dengan tahun sebelumnya yakni, melalui penerimaan jalur reguler, anak tempatan radius secara umum 500 meter."Inipun sudah disepakati pemuka masyarakat RT, RW dan kelurahan dan kuota anak tempatan tahun ini diperbesar 40 persen dari 20 persen sebelumnya," terang Firdaus.
Dilanjutkan Firdaus, jalur penerimaan dengan pendekatan ketiga prestasi. "Dan itu dilihat juga prestasinya di bidang apa dan peringkat berapa apakah tingkat kota atau provinsi juga ada penilaiannya," terangnya lagi.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Zulfadil. Dia menyebutkan, sistem Online ini jelas transparan. "Penerimaan dilakukan secara transparan dengan sistem rangking yang dapat diakses melalui internet," terangnya.
Kepala SMaN 1 Pekanbaru, Wan Rosmita mengungkapkan, daya tampung SMAN 1 sebanyak 201 siswa dari reguler, 27 siswa tempatan, anak guru 14 orang, prestasi 14 orang dan luar kota 14, anak guru tempatan 6 orang.
"Itu semuanya ada delapan kelas reguler ditambah satu akselerasi," terangnya.
Sementara anggota Komisi III DPRD Pekanbaru, Ade Hartati mengungkapkan, yang menjadi kendala ada kuota tempatan."Berdasarkan kesepakatan yang tidak dipenuhi, kalau tidak terpenuhi zonanya diperluas," terangnya.(rud)
| Next > |
|---|
