- TAJUK
Tradisi mudik atau pulang kampung merayakan lebaran dengan segala sukses kota yang dibawa menjadi magnet yang kuat bagi penduduk daerah asal. Perantau yang mudik dianggap simbol sukses yang harus ditiru. Dan berangkat ke kota pun dianggap sebagai jalan pintas untuk sukses. Tak heran kalau setiap usai lebaran, kota-kota tertentu menjadi sasaran pendatang baru untuk mengikuti jejak kesuksesan sanak-saudara yang sudah berhasil. Selain Jakarta dan sekitarnya, ibukota Provinisi Riau, Pekanbaru kini menjadi salah satu kota tujuan favorit para pencari kesuksesan.
Faktanya kini, tingkat pertumbuhan penduduk Pekanbaru mencapai lebih empat persen per tahun atau melebihi tingkat pertumbuhan penduduk nasional yang belum mencapai dua persen. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang disampaikan Walikota Pekanbaru Firdaus yang dikutip dari LKBN Antara beberapa waktu lalu penduduk Kota Bertuah kini telah mencapai lebih satu juta jiwa.
Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang masih kurang dari 900 ribu jiwa. Kalau dirinci sesuai data, pada tahun 2006 jumlah penduduk di Pekanbaru tercatat sebanyak 754.467 jiwa, tahun 2007 berjumlah 779.899 jiwa, tahun 2008 tercatat 799.213 jiwa, tahun 2009 sebanyak 802.788 jiwa dan tahun 2010 jumlah penduduk di Pekanbaru sudah mencapai 903.902 jiwa. Dan tahun ini (2012), jumlah tersebut sudah melebihi satu juta jiwa.
Pertumbuhan penduduk di Pekanbaru 4,06 persen tersebut jelas bukan karena faktor kelahiran bayi yang tinggi. Tapi ini lebih menunjukkan besarnya jumlah migrasi (pendatang) Kota Pekanbaru dari waktu ke waktu. Hebatnya lagi, penduduk Pekanbaru siang hari jauh lebih banyak lagi atau jauh di atas satu juta jiwa. Mereka adalah penduduk yang beraktifitas di Pekanbaru, tapi bermukim di pinggiran kota yang masuk wilayah Kampar, Siak dan Pelalawan.
Hal ini menjadi bukti bahwa Pekanbaru sudah menjadi kutub perekonomian bagi masyarakat luar daerah. Perkembangan Kota Pekanbaru sebagai pusat perekonomian telah berhasil mengundang minat pendatang yang kian berlimpah.
Pesatnya sektor perdagangan dan jasa saat ini memang sangat kentara di Pekanbaru. Lihat saja dari menjamurnya pembangunan ruko dan muncul beberapa pusat perbelanjaan modern. Belum lagi hotel-hotel berbintang yang menjamur bak cendawan tumbuh di musim hujan. Apartemen juga merambah kota ini yakni The Park Apartemen, Green City Aparetemen dan Jasmin Apartemen.
Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Pekanbaru Muhammad Abdul Madjid Ikhram Jumat (24/8) menyebutkan bahwa jika pertumbuhan ekonomi Riau tanpa migas masih terus mengalami kenaikan walau tipis. Jika di triwulan I 2012 pertumbuhan ekonomi Riau hanya sebesar 7,36 persen, pada triwulan II 2012 naik tipis menjadi 7,50 persen. Jumlah tersebut masih berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 6,90 persen.
Dengan semua parameter di atas, tak heran kota ini kini menjadi magnet pendatang baru di jantung Sumatera. Dan kecenderungan itu akan semakin tinggi setiap pasca lebaran. Sesuai pepatah lama, 'Dimana ada gula, tentu juga akan mencari incaran semut'. Ini adalah hukum alam yang tak bisa dibantah dan dihadang. Meski Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemko Pekanbaru berencana menggelar razia Kartu Tanda Penduduk untuk mengantisipasi pendatangt ini, namun itu tidak akan menjamin mengurangi para pancari sukses baru ini.
Sesuai pernyataan Kadisdukcapil Kota Pekanbaru, M Noer, razia dilakukan sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya mengantisipasi para pendatang baru yang tidak memiliki identitas atau yang akan menetap di Kota Pekanbaru. Para pendatang diminta membuat surat pernyataan dan membayar uang jaminan. Jadi, bukan untuk mengusir mereka atau menghalagi pendatang baru yang ingin sukses bersama majunya kota ini. Media ini juga berharap seperti itu. ***
Next > |
---|