Ada yang menarik dalam perhitungan ABPD Riau tahun 2012. Khususnya terkait masih tingginya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran APBD 2012. Jumlahnya juga cukup fantastis, mencapai lebih dari Rp1 triliun. Jumlah yang tentu saja tidak sedikit. Bayangkan, betapa banyak fasilitas dan kepentingan umum bisa dibangun dan dirawat dengan dana sebesar itu. Namun faktanya berbeda, anggaran sebesar itu ternyata belum bisa dimanfaatkan sesuai gambaran idealnya. Menarik rupanya komentar Ketua DPRD Riau, Johar Firdaus yang menilai, tingginya Silpa tersebut menandakan pengguna anggaran di Pemerintah Provinsi Riau tidak sehat. Solusinya, satuan kerja yang ada di lingkungan Pemprov Riau sebaiknya dievaluasi secara berkala.
Bila dilihat sekilas, lumrah rasanya jika pernyataan itu dikeluarkan dari seorang Johar Firdaus. Masih tingginya dana yang tersisa dari rencana anggaran setahun, menunjukkan kurang efektif dan kurang efisiennya kinerja petugas yang diberi wewenang melaksanakan program untuk kesejahteraan masyarakat tersebut.
Sementara di satu sisi, hampir di seluruh kawasan di Riau, masyarakat masih banyak yang mengeluhkan beragam hal. Mulai dari jalan yang rusak bahkan nyaris ambruk, abrasi pantai yang kian mengganas dan memakan sejumlah daratan, dan tentu saja kisah sedih tentang masih banyaknya masyarakat di Bumi Lancang Kuning yang masih hidup di bawah garis sejahtera. Jadi bayangkan saja, dengan anggaran sebesar Rp1 triliun lebih tersebut, berapa banyak sektor dan infrastruktur yang bisa dibenahi.
Hal ini juga seharusnya menjadi perhatian serius bagi para pejabat yang saat ini berada di level tinggi di provinsi tercinta ini. Tingginya Silpa, secara tidak langsung juga akan berimbas kepada rasa kecewa masyarakat, yang berharap bisa mendapat layanan lebih dari pemerintah. Namun bukan damba yang didapat, malah dana yang seharusnya bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat tersebut, malah kembali ke pos anggaran dengan begitu saja, alias tidak bisa digunakan.
Mungkin yang harus disadari oleh mereka para elit pemerintahan, masyarakat saat ini semakin cerdas dan kritis. Arus informasi yang begitu bebas mereka terima saat ini, sedikit banyaknya telah ikut mempengaruhi pola pikir mereka. Walaupun tidak terlalu maju, namun setidaknya mereka sudah bisa menilai bagaimana kinerja seorang pejabat di sebuah daerah. Tidak maksimal dalam bekerja, hanya akan menimbulkan kekecewaan pada mereka. Apalagi, mereka adalah bagian dari rakyat, yang seharusnya memang mendapat layanan maksimal dari pemerintah. ***
Next > |
---|