Haluan Riau

Sunday, Nov 04th

Last update05:00:00 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA 200 KK Masih Terisolasi

200 KK Masih Terisolasi

SIJUNJUNG– Dampak banjir yang melanda sembilan nagari di Kabupaten Sijunjung masih dirasakan masyarakat. Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) lebih warga  Nagari Koto Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus, hingga malam tadi masih terisolasi akibat jembatan yang menghubungkan nagari itu ke ibukota kecamatan, terputus disebabkan banjir. Pasca banjir bandang terjadi, tim SAR gabungan bersama masyarakat setempat tengah berupaya membangun kembali jembatan darurat, agar keterisoliran dapat diatasi. Jembatan darurat berupa batang pohon kelapa yang dibantu dengan utasan tali membentang di antara bahu sungai diandalkan masyarakat untuk membantu mempermudah akses, namun terbatas hanya bagi pejalan kaki saja.
Wakil Bupati Sijunjung Muchlis Anwar yang dihubungi Haluan via telepon genggamnya tadi malam mengatakan, Permerintah Kabupaten Sijunjung akan terus memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir bandang.
Selain berupa suplai makanan dan medis, Pemkab juga menyiagakan anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sana untuk membantu warga. Mereka berjaga-jaga kemungkinan datangnya banjir susulan. “Banjir ini kejadian pertama setelah kurun waktu 25 tahun lebih menimpa Sumpur Kudus,” kata Wabup.
Kepala BPBD Kabupaten Sijunjung Syahrial juga berkomentar yang sama.Curah hujan relatif tinggi saat ini, di daerah Kabupaten Sijunjung khususnya di Sumpur Kudus. “Kita titipkan anggota BPBD untuk mewanti-wanti adanya bencana lain.
Juga untuk membantu masyarakat membuat jembatan, itu di Nagari Silantai,” tutur Syahrial kepada Haluan.
Selain jembatan rusak yang mengakibatkan masyarakat terisolasi, puluhan hektar sawah terendam lumpur dan rumah warga juga terendam banjir yang kondisi saat ini masyarakat saling bahu membahu untuk membersihkan fasilitas yang ada termasuk rumah mereka. Pasca banjir bandang terjadi, pemerintah setempat telah memberikan bantuan bahan makan, agar masyarakat tidak sempat kelaparan.
Informasi up date, banjir bandang yang terjadi di Nagari Koto Silantai Rabu malam (31/10), adalah satu dari enam nagari yang dilanda banjir. Kondisi banjir terparah terjadi di Nagari Unggan dengan empat jorong yang ada. 3 kilometer lebih jalan rusak yang berada di sepanjang jalan utama Kecamatan Sumpur Kudus antara Nagari Sumpur Kudus dan Unggan serta sepanjang Sumpur Kudus hingga manganti.
BPBD Kabupaten Sijunjung tengah melakukan pendataan tentang kerugian akibat banjir bandang. Namun perkiraan sementara kerugian mencapai Rp4 miliar dengan kerusakan pada infrastruktur pemerintah, rumah warga dan kerugian yang disebabkan oleh tanah dan sawah yang tidak bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu yang relatif lama karena terendam lumpur.
Infrastruktur lain yang rusak, di antaranya dua unit irigasi dan bendungan air bersih hanyut dan jebol oleh air bah. Rumah warga yang terendam terdapat 50 unit. Yang dihitung rusak berat terdapat 12 unit rumah.
Banjir di Kabupaten Sijunjung tidak hanya melanda Nagari Koto Silantai, Sumpur Kudus. Kecamatan Sijunjung juga terkena banjir. Namun, baik di Kecamatan Sijunjung maupun di Nagari Koto Silantai, dilaporkan tidak ada korban jiwa.
Kepala BPBD Sijunjung mengatakan, banjir yang melanda nagari itu terjadi akibat hujan yang datang sejak Rabu (31/10) hingga malam hari.

Pemkab Beri Bantuan
Melalui Dinas Sosnakertrans dan BPBD Kabupaten Sijunjung, Pemerintah Kabupaten Sijunjung memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Kecamatan Sumpur Kudus, Jumat (2/11). Bantuan berupa makanan, pakaian dan peralatan kebutuhan seperti tikar, terpal dan lainnya diberikan pada beberapa pos bantuan di beberapa nagari.

Kepala BPBD Kabupaten Sijunjung mengatakan akan mesiagakan anggotanya selama tujuh hari terhitung sehari setelah banjir melanda. BPBD bersama Dinas Sosnakertrans telah memperkirakan jenis bantuan yang akan dibeli untuk diserahkan kepada korban banjir bandang berupa pakaian, makanan, beras, dan tikar serta terpal dan keperluannya.

Wali Nagari Silantai, Sabran Dt Madjo Indo yang menerima bantuan mengungkapkan rasa terimakasih kepada Pemkab Sijunjung. 

Seperti diketahui sebelumnya, hujan yang turun selama dua hari sampai Kamis kemarin, menyebabkan sungai Batang Sumpur di Kecamatan Sumpur Kudus – Sijunjung meluap dan menyebabkan air bah dari hulu sungai. (h/ref)

Add comment


Security code
Refresh