Haluan Riau

Thursday, Oct 25th

Last update07:56:40 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Kapal BBM Meledak

Kapal BBM Meledak

Ledakan yang terdengar dalam radius satu kilo itu diiringi dengan aroma bau gas. Masyarakat yang berada di sekitar pelabuhan berhamburan lari menjauh.
Meledak
Apalagi ketika itu masih diiringi dengan ledakan-ledakan kecil dari kapal tersebut.
 
Pantauan di lapangan, sejumlah warga mengatakan api bermula dari adanya ledakan dari kapal bermuatan bahan bakar minyak (BBM) dan tabung gas LPG yang ketika itu sedang memuat BBM.

Namun, sejumlah pihak berkompeten belum dapat memberikan kepastian penyebab kebakaran kapal yang akan membawa muatan BBM dan LPG menuju Kecamatan Kepulauan Rupat, Kabupaten Bengkalis tersebut.
Sejumlah warga menyebutkan pompong bernomor lambung 404 itu meledak beberapa kali di sekitar perairan Pelra Burhan. Saat itu, ada sejumlah kapal sembako milik importir lokal dekat kapal naas tersebut.
Begitu meledak, kobaran api juga ikut menyambar 4 kapal didekatnya. Dua kapal dapat diselamatkan, sedangkan dua lagi, Kapal Layar Motor (KLM) Bunga Setia GT 228 dan KLM Hokki Jaya GT 118 ikut terbakar karena jarak terlalu dekat dengan sumber api.
Untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk, KM Hokki Jaya dilepas ke tengah sungai. Dua kapal yang terbakar, masing-masing masih sarat dengan muatan.
"Muatan KLM Bunga Setia sebagian sudah sempat dilansir beberapa puluh truk, namun Hokki Jaya yang disayangkan tidak bisa selamat karena muatannya masih utuh," sebut Iwan, seorang sumber warga setempat.
Kedua kapal sembako yang terbakar merupakan kepunyaan pengusaha pelayaran di Kota Dumai yang baru sampai di Kota Dumai, Minggu (21/10) malam, setelah mengangkut barang-barang dari negara Malaysia.
Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi mengalami kesulitan menjinakkan api karena padatnya kerumunan warga. Selain itu, salah satu kapal, KLM Hokki Jaya tidak terjangkau oleh petugas karena letaknya berada di seberang sungai.

Sempat terjadi kegaduhan ketika warga sontak berlarian menjauh dari lokasi karena mencium adanya bau gas dan letupan-letupan kecil. Warga mengira akan terjadi ledakan lagi. Meskipun tidak sempat terbukti, namun polisi bergerak cepat dengan membentangkan garis polisi yang cukup jauh dari TKP.

Kapolres Dumai, AKBP Ristiawan Bulkaini kepada wartawan menyebutkan, sejauh ini belum dapat menyimpulkan perihal penyebab kebakaran karena polisi masih melakukan penyelidikan berdasarkan bukti dan keterangan saksi di lapangan.

"Saat ini belum dapat disimpulkan penyebab kebakaran karena kita masih menyelidiki dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Anggota saat ini masih bekerja mengumpulkan data lapangan dan keterangan saksi-saksi," terang Kapolres.

Sementara, Petugas Kantor dan Bea Cukai Dumai, Yan Surya, mengatakan, berdasarkan manifest yang masuk, kedua kapal berisikan barang-barang pertanian dan beberapa assesoris, seperti kabel, tas, dompet, wayer, karpet, stationary, tas, produk pertanian dan pampers bayi.

Akibat insiden ini, dikabarkan dua orang buruh dan pekerja kapal, yaitu Amir dan Yusuf mengalami luka-luka bakar dan masih dirawat intensif di rumah rawatan medis terdekat. Namun, nakhoda dan anak buah kapal (ABK) dikabarkan selamat dan kerugian materi ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Sedangkan petugas Syahbandar Adpel Dumai, H Awang saat dikonfirmasi mengatakan, KLM Cahaya yang direncanakan berangkat ke Teluk Lecah Rupat tidak dilengkapi Surat Pemberitahuan Berlayar (SPB) dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Dumai.

"Kapal pompong itu berlayar ke Dumai tidak punya SPB," kata H Awang saat dikonfirmasi wartawan.

Dia mengatakan, kebakaran berawal dari kapal pompong Cahaya dan sejauh ini belum diketahui sumber pemicu api karena pihaknya masih mengumpulkan data lapangan dan akan disampaikan setelah keluar proses BAP.

Dia mengakui juga mendapatkan informasi adanya korban jiwa, namun belum mengetahui persis siapa dan dimana keberadaan korban saat kebakaran kapal itu.(zak)

Add comment


Security code
Refresh