Haluan Riau

Wednesday, Mar 20th

Last update08:33:50 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Warga Mulai Rasakan Kesulitan

Warga Mulai Rasakan Kesulitan

RENGAT-Masyarakat tiga desa di Kecamatan Batang Gansal, Kecamatan Indragiri Hulu, yakni Siambul, Usul dan Rantau Langsat, mulai merasakan dampak amblasnya jembatan Sungai Sisirih, akibat banjir bandang Jumat (15/3) kemarin.

Khususnya, kesulitan dalam akses transportasi.
Pasalnya, setiap hari Sabtu, warga daerah itu pergi berbelanja dan berdagang ke pasar Seberida. Namun pada Sabtu (16/3)  kemarin, warga harus ekstra hati-hati ketika melintas di atas puing-puing jembatan yang rusak tersebut. Hingga kemarin, jembatan yang ambruk itu hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.Warga Pasca ambruknya jembatan Sungai Sisirih, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki oleh Pemkab Inhu. Namun Kepala Desa Usul berupaya menghubungi pihak perusahaan di daerah itu dengan harapan mendapat bantuan perbaikan jembatan.
“Saya sudah berupaya menghubungi perusahaan dan pada Sabtu kemarin sudah diantar kayu dengan diameter lebih kurang 20 cm sebanyak 10 batang oleh PT Riau Baraharum (RBH),” kata Kades Usul, Satar Hakim.
Dikatakan, hingga saat ini belum ada kejelasan tentang kelanjutan pembangunan perbaikan jembatan tersebut. kecuali hanya sebatas kayu yang diantar pihak perusahaan.
Menurutnya, untuk perbaikan atau pembangunan jembatan sementara, sebaiknya ada duduk bersama antara pihak desa, perusahaan dan pemerintah. “Sebaiknya ada musyawarah bersama agar rencana pembangunan jembatan direalisasikan secepatnya, karena sangat dibutuhkan masyarakat di tiga desa ini," ungkapnya.
Menurut Kades, jika memang dibangun baru, diharapkan kontruksinya ke depan adalah jembatan permanen. Sebab, kondisi jembatan amblas tersebut sudah cukup tua yang dibangun sekitar tahun 2006 lalu dan tidak layak lagi untuk penyeberangan warga, itu pun masih berupa jembatan kayu.
Diharapkan pembangunan jembatan itu perlu dilakukan dengan cepat. Sebab, jembatan tersebut vital bagi masyarakat tiga desa yakni Desa Usul, Desa Siambul dan Desa Rantau Lansat.
“Warga pada umumnya hidup sebagai petani, baik petani palawija dan perkebunan yang hasilnya dipasarkan keluar desa,” ujarnya.
Lebih jauh disampaikan, bencana banjir bandang itu murni faktor alam. Bahkan kejadian kali ini terbesar dari sebelumnya yang bersumber hulu sungai dan bermuara ke sungai Batang Gansal. Masyarakat berharap jembatan itu cepat diperbaiki atau setidaknya tidak menganggu perekonomian warga.
Anggota DPRD Inhu, Juanda yang juga berasal dari Batang Gansal berharap agar Pemkab bergerak cepat. Karena jembatan tersebut merupakan urat nadi tiga Desa di Kecamatan Batang Gansal.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Sehingga masyarakat yang dihidup bertani sangat tergantung dengan jembatan tersebut untuk memasarkan hasil pertanian tidak terganggu,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkab bisa saja menggunakan dana tanggap darurat. Sehingga masyarakat tidak terlalu lama kesulitan.
Di tempat terpisah Kepala Dinas PU Inhu, H Asmara HK ketika dikonfirmasi  mengatakan pihaknya tetap melaksanakan langkah-langkah untuk mengatasi kondisi yang ada.
“Untuk saat ini diupayakan bagaimana masyarakat dapat melintas dan perekonomian masyarakat tidak terganggu”, ujarnya.
Selain itu sebagai penangan awal, Pemkab berupaya mengandeng pihak perusahaan. Karena untuk saat ini akan dibangun jembatan sementara untuk mengatasi kondisi yang ada.
Pembangunan jembatan Sungai Sisirih baru akan dianggarkan pada APBD Inhu tahun 2014 mendatang. “Kalau saat ini dilakukan pembangunan, dinilai terlalu tergesa-gesa. Sebab untuk pembangunan itu perlu dana yang cukup besar,” ucap Asmara. (rez)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh