Haluan Riau

Friday, May 24th

Last update02:05:00 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Peredaran Narkoba Sudah Mengkhawatirkan

Peredaran Narkoba Sudah Mengkhawatirkan

PEKANBARU-Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Melayu Riau, Tenas Effendy mengaku prihatin dengan peredaran narkoban di Bumi Lancang Kuning saat ini. Apalagi, peredarannya disinyalir sudah sampai ke pedesaan. Ia mengambil contoh tertangkapnya seorang mahasiswi yang diduga kurir narkoba belum lama ini. Menurutnya, modus memanfaatkan mahasiswa atau mahasiswi sebagai kurir narkoba, bukan kali pertama terjadi.Peredaran Ia menduga modus serupa sudah sering dan diperkirakan sudah menyebar di mana-mana."Itu hal yang sangat memprihatinkan, mencemaskan dan meresahkan kita semua. Karena narkoba sangat merusak masyarakat terutama generasi muda," ungkapnya, Rabu kemarin.
Untuk memberantas narkoba tersebut, perlu dibentuk lembaga khusus seperti satgas yang jangkauannya hingga ke pedesaan. "Pemberantasan narkoba harus dilakukan secara serius. Harus ada Satgas yang bertindak sampai ke tingkat desa," harapnya.
Tenas juga mengimbau, aparatur pemerintahan terendah seperti RT dan Rw juga pro aktif mengawasi warganya agar tidak terpengaruh narkoba. "Jadi saya mengimbau, marilah kita kumpulkan semua orang mulai dari RT/RW berkeliling ke setiap daerahnya memerangi narkoba secara bersungguh-sungguh. Termasuk razia rutin ke sekolah dan juga tes urin kepada semua pegawai," terangnya.
Tidak hanya itu, lanjut Tenas, pemberantasan narkoba perlu koordinasi semua pihak dan kalangan. "Kita mengimbau kepada seluruh pihak, baik Majelis Ulama Indonesia, kelompok-kelompok mahasiswa dan LSM ikut memberantas narkoba secara menyeluruh. Jangan hanya mengandalkan pihak keamanan. Semua pihak harus ikut terlibat," tambahnya.
Apalagi sekarang, generasi muda sekarang lebih  banyak memiliki waktu dan tempat bermain di luar. "Ini juga menjadi peluang masuknya narkoba karena jaringan pengedar narkoba dananya tak terbatas," ingatnya. Umumkan Perang Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau), Al Azhar, mengimbau Wagubri selaku Kepala BNP Provinsi Riau mengumumkan perang terhadap mafia narkoba.
"Saya menghimbau agar Bapak Wagub selaku Kepala BNN untuk mengumumkan perang terhadap mafia narkoba. Karena ini merupakan kejahatan yang terorganisir," ujarnya.
Disinggung mengenai fungsional lembaga-lembaga yang ada di Riau, Al Azhar mengaku selama ini lembaga-lemaga keluarga seperti LAM Riau, MUI dan lembaga-lembaga civil society lainya hanya bisa  mengimbau masyarakat supaya jangan sampai terjerumus ke dalam lingkaran narkoba itu.
Namun ia mengakui, hal itu kurang efektif karena pendistribusian dan suplai narkoba terus berjalan.
"Memang tidak cukup dengan sekedar imbauan. Hharus dengan kata perang dalam arti yang sebenar-benarnya. Dengan memerangi produsen beserta jaringan-jaringannya secara bersama-sama. Ini harus didukung aparat dan instansi pemerintah yang bersangkutan seperti BNP Provinsi Riau,"  jelasnya.
Al Azhar juga berpendapat, peredaran narkoba pada saat sekarang ini sudah masuk dalam dataran bisnis. Suplai ada karena ada yang meminta. Menurutnya, peredaran narkoba saat ini sudah menjadi sebuah industri dengan sistem pemasaran dan jaringan yang matang.
"Saya sepakat kepada orang yang mengatakan merebaknya narkoba bukanlah semata-semata akibat faktor keinginan seseorang yang ingin mengonsumsi narkoba. Tapi akibat banyak faktor. Salah satunya faktor bisnis," tegasnya.
Ditambahkannya, narkoba merupakan musuh semua kalangan. Untuk memberantasnya, harus dimulai dari tingkatan masyarakat terkecil yaitu lembaga-lambaga keluarga.
Namun di satu sisi, ia melihat lembaga keluarga yang ada di Kota Pekanbaru saat ini terlihat cukup rapuh. Karena itu, perlu penguatan kembali. Orangtua juga harus mengetahui apa saja kegiatan anaknya di luar rumah, sehingga bisa mencegah sang anak terjerumus dalam narkoba tersebut. (rud/mgk)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh