Haluan Riau

Friday, Dec 13th

Last update04:22:19 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Longsor di Merangin, Lintas Sumbar Terganggu

Longsor di Merangin, Lintas Sumbar Terganggu

BANGKINANG , HALUAN RIAU - Tingginya curah hujan yang turun di Bumi Lancang Kuning, tidak saja membuat sejumlah kawasan terendam banjir. Hujan juga mengakibatkan terjadinya longsor di jalan lintas Riau-Sumatera Barat, tepatnya di KM 78 Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.

Longsor yang terjadi Minggu (8/12) sekitar pukul 07.15 WIB itu membuat arus lalu lintas Riau-Sumatera Barat atau sebaliknya, jadi terganggu karena tak bisa dilewati kendaraan. Namun sejak sore kemarin, lalu lintas di titik itu sudah bisa dilewati kendaraan, meski dengan sistem buka tutup.

Sementara itu, di Kabupaten Kuantan Singingi, tepatnya di Kecamatan Pucuk Rantau, transportasi juga terputus. Hal itu disebabkan air tergenang hingga ketinggian satu meter.

Dari pantauan lapangan di Desa Merangin, longsor menutup badan jalan sehingga menyebabkan arus lalu lintas menjadi terhalang. Akibatnya kendaraan dari arah Pekanbaru menuju Sumbar dialihkan melalui Desa Silam Kecamatan Kuok menuju Desa Pulau Gadang, Koto Masjid dan Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar.

Pengalihan arus jalan ini berlangsung hingga pukul 12.15 WIB sebab tumpukan batu dan tanah longsor sudah mulai bisa disingkirkan dari badan jalan.

Material longsor terdiri dari tanah dan batuan cadas. Saat alat berat mulai mengeruk longsor, terlihat belasan masyarakat memanfaatkan kesempatan itu mengais rezeki dari mengumpulkan batuan cadas dan memecah batuan cadas yang berukuran besar.

Sementara dari pantauan di jalur alternatif sejumlah warga tampak memanfaatkan kesempatan dengan memungut sumbangan dari setiap pengendara yang lewat. Hal ini tampak di beberapa titik dari Desa Pulau Gadang, Koto Masjid dan Desa Silam. Ada sekira lima titik warga yang meminta sumbangan.

Jalur alternatif ini juga memiliki medan yang cukup sulit dilalui terutama di Bukit Keramat yang terdapat di Desa Silam. Di bukit yang cukup terjal ini tampak sejumlah mobil mogok di tengah perbukitan itu karena tak kuat mendaki jalan yang terjal tersebut. Selain perbukitan yang tajam, jalan di Bukit Keramat ini sebagian tampak rusak karena terkelupasnya aspal jalan dan jalan juga berlubang.

Tantangan lain yang ditemui pengendara adalah genangan air di Desa Silam setinggi satu meter. Genangan ini terjadi akibat meluapnya air Sungai Abang. Pengendara tampak ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanannya karena takut kendaraannya mogok apabila menerobos banjir. Banjir di Sungai Abang ini memang selalu terjadi apabila hujan lebat dan berlangsung lebih dari tiga jam.

Sementara itu, Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono melalui Kapolsek Kuok (Bangkinang Barat) Iptu R Zuhri Siregar, membenarkan hal itu. Namun sejak sore kemarin, ruas jalan itu sudah bisa dilintasi kembali, meski harus dengan sistem buka-tutup.

Menurutnya, longsor itu diduga akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa hari belakangan ini. Untuk menghindari kemacetan, para pengguna jalan diarahkan ke jalur alternatif ruas jalan Koto Masjid-Desa Silam. Dengan adanya pengalihan jalur alternatif ini kemacaten hanya mencapai puluhan mobil saja.

Pucuk Rantau Terputus

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Pucuk Rantau, Kuansing. Sejak dua hari belakangan ini, jalan menuju sejumlah desa di kawasan itu terputus. Hal ini akibat meluapnya air Sungai Tiu yang merupakan sungai utama di kawasan itu. Kondisi ini membuat siswa SDN 001 Pangkalan yang seharusnya mengikuti ujian pada hari ini, jadi terganggu.

Meluapnya air Sungai Tiu dinilai akibat curah hujan yang tinggi sejak tiga hari belakangan ini. Hingga Minggu kemarin, luapan sungai masih memenuhi badan jalan. Ada tiga titik pada ruas jalan yang tidak bisa dilewati, yakni pada ruas jalan poros menuju Pangkalan, bentangan jalan dekat jembatan sungai Tiu dengan ketinggian banjir mencapai  satu meter sepanjang 200 meter.

Genangan air setinggi satu meter juga ditemukan di ruas jalan Pangkalan menuju Desa Ibul, tepatnya di dekat jembatan Sungai Lingkue. Kondisi serupa juga berada di perbatasan desa Muaro Tobek-Pangkalan, tepatnya di Sungai Tobek. Di kawasan ini, air telah meredam jalan hingga setinggi pinggang orang dewasa.

"Kalau hujan malam ini mungkin banjir akan bertambah,"kata Camat Pucuk Rantau, Budi Asrianto. (hir/oni/rob)


AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh