Haluan Riau

Friday, Nov 29th

Last update03:37:00 AM GMT

You are here: NEWS UTAMA Presiden, Tolong Angkat Kami Jadi PNS

Presiden, Tolong Angkat Kami Jadi PNS

Harapan untuk menjadi pegawai negeri sipil, masih disimpan para guru honorer Kategori II di Kota Pekanbaru. Peringatan Hari Guru yang jatuh pada Senin (25/11), dimanfaatkan mereka untuk menyampaikan aspirasi.

Mereka berharap, masih ada perhatian dari pemerintah dan mengangkat mereka secara resmi menjadi PNS.
Harapan itu digambarkan puluhan Guru Honorer Kategori 2 yang tergabung dalam Forum Komunikasi Tenaga Honorer K-2 Kota Pekanbaru dengan menggelar aksi damai, Senin (25/11) di depan Gedung Perpustakaan Wilayah Soeman HS Jalan Cut Nyak Dien, Pekanbaru.
Aksi damai itu digelar bersempena Peringatan Hari Guru Nasional 2013 sekaligus Hari Ulang Tahun PGRI ke-68. Dalam aksinya, para guru honor tersebut meminta Presiden SBY mengangkat 648.992 guru honorer K2 di seluruh Indonesia.

Dari pantauan lapangan, aksi itu dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Dalam aksinya, para guru honor tersebut menggelar orasi, pembacaan puisi serta aksi teaterikal. Intinya, mereka mengharapkan Presiden SBY segera mengangkat 648.992 orang guru honor yang ada di Tanah Air.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Tenaga Honorer K-2 Kota Pekanbaru, Sahran Rintonga, aksi serupa sebenarnya tidak kali ini saja mereka lakukan. Namun sudah berkali-kali. Meski sejauh ini upaya mereka belum membuahkan hasil sebagaimana diharapkan, namun pihaknya bertekad akan terus menyuarakan harapan mereka. 

"Kita berharap Presiden SBY memberikan kado isitimewa pada Peringatan Hari Guru dan HUT PGRI ke-68 dengan mengangkat kami semua 648.992 Honorer K2 menjadi PNS," ujarnya.

Menurut Sahran, tuntutan itu dinilai sudah wajar. Pasalnya, rata-rata guru honor K 2 sudah mengabdi puluhan tahun. sudah mengabdi puluhan tahun. "Itu bukan waktu yang sebentar. Saya rasa tidak adil rasanya pengabdian kita hanya diuji dan ditentukan dalam sehari (tes CPNS, red)," ujarnya lagi.

Menurutnya, umumnya tenaga honorer K2 di seluruh Indonesia berusia di atas 40 tahun. "Dengan umur di atas 40 tahun,  kesempatan tenaga honorer untuk ikut PNS jalur umum sudah tertutup," tuturnya.

Sementara dari segi pendidikan, tambahnya, para guru honorer di Pekanbaru juga tak kalah. Sebanyak 974 orang guru honor di Pekanbaru rata-rata berpendidikan Srata satu (S1).


26 Tahun
Aksi kemarin juga berarti banyak bagi Nurhayati (45), yang sudah 26 tahun mengabdi menjadi guru honor. "Saya jadi guru honor sejak 1987. Awalnya guru honor komite sekolah," ujar Nurhayati yang hingga kini masih menjadi guru honor di SDN 119 Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Menurut alumni Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Pekanbaru yang sudah meraih gelar sarjana ini, pada tahun 2005 lalu, ia diangkat menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) Pemko Pekanbaru. "Pengangatan ini juga tidak begitu saja. Setelah para guru honor mengadakan aksi, barang diangkat," tambahnya.

Senada dengan rekan-rekannya yang lain, Nurhayati berharap Presiden SBY mengangkat guru honorer menjadi PNS. Dia juga merasa heran bagaimana dengan pertimbangan Pemerintah dalam mengangkat PNS. "Padahal Kita lebih berpengalaman dan guru yang diangkat jadi PNS malah bahkan yang baru tamat kuliah dan itu pun mereka belajar dari kita guru honorer," jelasnya. (rud)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh