PEKANBARU , HALUAN RIAU - Polisi bergerak cepat mengungkap perampok bersenjata api yang menggasak uang gaji kelompok tani gapoktan SKPC II Desa Beringin Jaya Kecamatan Singingi hilir, Kabupaten Kuansing, senilai Rp1,7 miliar.
"Saat ini polisi meringkus lima tersangka perampokan itu. Kelimanya masing-masing Su (29), An (53), He (42), DF (36) dan DA (47). Kini lima tersangka dalam pemeriksaan lebih lanjut," ungkap Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, Sabtu (21/12).
Diungkapkan Guntur, awalnya polisi menangkap Su dan He, Rabu (18/12). Setelah melakukan pengembangan, polisi menangkap tiga tersangka lainnya, Jumat (20/12) di Kecamatan Simpang Kanan, Rokan Hilir.
Dari hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian, tersangka-tersangka tersebut mempunyai peran masing-masing dalam melancarkan aksinya.
"Adapun peran dari tersangka An misalnya, ia menyuruh Su untuk mencari orang dan sebagai penyandang dana dalam melakukan aksi perampokan itu. Kita masih mendalami peran-peran tersangka yang lain," kata Guntur.
Bersama ketiga pelaku didapat barang bukti 2 (dua) pucuk senpi genggam rakitan dan delapan butir pelurunya yang digunakan para pelaku pada saat melakukan aksinya. "Saat ini ketiga pelaku masih dilakukan pemeriksaan di Polsek Bagan Sinembah, Polres Rokan Hilir guna proses pengembangan dan penyidikan selanjutnya," kata Kabid Humas.
Akibat perbuatannya, tersangka terancam hukuman penjara selama-lamanya lima belas tahun karena disangkakan melanggar Pasal
365 KUHP tentang Pencurian dan Kekerasan.
Perampok bersenjata api membawa kabur uang sebesar Rp1,7 miliar milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Beringin Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, Kuansing ini, sebelumnya sempat menggemparkan warga, Senin (16/12) sekitar pukul 16.00 WIB.
Menurut salah seorang warga Desa Beringin Jaya, Andi M, aksi para perampok ini terjadi saat sekretaris dan bendahara Gapoktan baru pulang dari PT Surya Agrolika Reksa (SAR) mengambil uang para petani.
Setiba di kantor, langsung melakukan penghitungan dan pembagian uang untuk petani. Namun sayang perampok langsung menggasak uang miliaran rupiah itu.
"Dari informasi yang beredar para perampok menggunakan sepeda motor dan menggunakan senjata api," ujar Andi M.
Walaupun para perampok menggunakan senjata api, namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. "Hanya uang anggota Gapoktan yang dibawa kabur perampok,’’ ujarnya.
Kapolres Kuansing, AKBP Bayuaji Irawan SH SIK yang dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut.
Menurutnya, dari informasi yang diperoleh dari warga masyarakat kelompok tani di SKPC 2 Kecamatan Singingi Hilir. Para perampok dalam aksinya menggunakan dua unit sepeda motor jenis Mega Pro dan motor bebek.
Hal tersebut dikatakan Kapolres saat ditanya wartawan terkait perkembangan kasus ini, malam tadi.
Ditambahkan Kapolres, masih dari informasi masyarakat kelompok tani, pelaku perampokan diduga berjumlah enam orang.
‘’Mereka menggunakan senjata api dan para pelaku lari menuju jalan Simpang Koran dan jalan Simpang Baserah,’’ ujar Kapolres.
Terkait kejadian yang berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB kemarin, jajarannya saat ini sedang mengolah tempat kejadian perkara (TKP) dan juga melakukan pengejaran. Dari keterangan yang diberikan masyarakat di kelompok tani, jumlah uang yang berhasil dibawa kabur perampok sebesar Rp1,7 Miliar.
‘’Uang ini sebenarnya akan diperuntukkan bagi gaji anggota kelompok tani tersebut,’’ ujarnya.
Pengurus Gapoktan, Warno yang dikonfirmasi Riau Pos menjelaskan, kalau pihaknya tidak menyangka kejadian itu menimpa pihaknya. Pasalnya, waktu kejadian, dirinya bersama pengurus lainnya tengah menghitung sejumlah uang yang akan dibagikan ke anggota Gapoktan di kantor.
Uang yang diterimanya dari PT SAR yang akan dibagi untuk anggota ini langsung dibawa ke kantor dengan mendapat pengawalan dari dua orang polisi.
Setibanya di kantor, di tengah kesibukan menghitung uang tersebut, tiba-tiba ada sekelompok orang yang datang tiba-tiba dengan menggunakan helm langsung menodongkan senjata kepada pihaknya di salah satu ruang di kantor tersebut. Sementara, dua orang polisi yang berjaga ada di luar kantor.
‘’Polisi menduga kalau yang datang itu adalah anggota Gapoktan,’’ ujar Warno yang mengaku mendapat todongan dari kawanan rampok tersebut.
Karena sudah ditodong, pihaknya langsung tiarap setelah kawanan rampok ini mengeluarkan sepuluh tembakan ke udara. Mendengar itu, dua orang polisi yang berjaga tadi langsung mengambil inisiatif untuk memberi perlawanan. Namun sayang, kawanan rampok langsung kabur dan melarikan diri.
‘’Tak ada yang tertangkap, mereka kabur dengan cepat walaupun polisi sempat mengeluarkan tembakan,’’ ujarnya lagi.
Bayuaji Irawan SH SIK mengakui, kalau perampokan yang terjadi kali ini merupakan yang terbesar di Kuansing. Atas kejadian itu, dirinya mengingatkan masyarakat supaya waspada.
‘’Ya, ini perampokan terbesar di Kuansing. Supaya tidak terulang, kami minta supaya masyarakat waspada,’’ ujarnya.
Selain mengharapkan masyarakat waspada, pihaknya akan tetap meningkatkan penjagaan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
‘’Masyarakat kami minta harus pro aktif juga menjaga keamanan, dan tidak mengundang terjadinya tindakan yang tidak diinginkan,’’ katanya.(rtc/jps/hen)

Next > |
---|