KUALA LUMPUR-Diperkirakan ratusan ribu warga Malaysia berkumpul di ibukota Kuala Lumpur untuk menunjukkan dukungannya kepada oposisi pemerintah, Sabtu (12/1). Warga dari sejumlah wilayah Malaysia ini menyerukan penggulingan pemerintah yang kini berkuasa. Warga yang berkumpul pada kegiatan yang disebut Himpunan Kemarahan Rakyat atau Himpunan Kebangkitan Rakyat ini merupakan para pendukung aliansi tiga partai oposisi di Malaysia yang dipimpin oleh tokoh oposisi Anwar Ibrahim. Mereka melakukan rapat umum dengan berkumpul di Stadion Merdeka yang merupakan stadion bersejarah di Kuala Lumpur.
"Pemerintah kami sangat korup. Pemerintah seharusnya lebih mendengarkan kami. Mereka perlu reformasi, setelah selama lebih dari 50 tahun mereka telah memimpin Malaysia," tutur salah seorang peserta, Azlan Abu Bkar (29) yang khusus datang dari Terengganu yang ada di wilayah timur Malaysia, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (12/1).
Otoritas setempat yang biasanya menentang digelarnya acara kumpul massa seperti ini, memberikan izin kepada kelompok oposisi untuk menggunakan stadion tersebut. Namun dengan jaminan bahwa tidak akan terjadi aksi kekerasan ataupun kerusuhan melawan pemerintah dalam rapat umum tersebut.
Ketua Partai Oposisi atau orang Malaysia menyebutnya Partai Pembangkang, Anwar Ibrahim memulai pidatonya dan berjanji untuk mengundang rakyat sekali lagi ke Stadion Merdeka andaikata mereka berpeluang memerintah kerajaan dalam Pemilhan Umum ke 13 nanti.
Dalam pidatonya, Anwar juga mengulangi janji-janji Pakatan sebelum ini tentang Pembatalan PTPTN serta menurunkan harga minyak, hapus tol dan AES. Anwar Ibrahim juga berjanji akan mendengar aspirasi dan peka dengan semua tuntutan rakyat.
Erapasca.com melaporkan kegiatan ini sebagai lambang merdekanya pikiran rakyat dari jajahan Barisan Nasional selama 55 tahun. Situs berita ini melaporkan massa yang hadir mencapai 400 ribu orang. Massa tak henti-hentinya datang sejak pukul 11.00 waktu setempat. Kegiatan tercatat terbesar sepanjang sejarah peradaban orang Malaysia.
Sepelekan
Di sisi lain, Kantor berita pemerintah Malaysia, Bernama justru menyepelekan kegiatan ini. Dalam beritanya, Bernama menyebutkan kegiatan atau majelis yang ditaja partai oposisi dan organisasi non pemerintah (NG0) pro oposisi di Stadion Merdeka kemarin gagal menarik partisipasi rakyat.
Menurut Bernama, tampaknya kebanyakan peserta rapat umum yang disebutkan sebagai 'Majelis Kebangkitan Rakyat-Perhimpunan Sejuta Rakyat', adalah anggota dan pendukung partai oposisi dan NG0, menjadikannya lebih bercorak perhimpunan politik.
Keyakinan penyelenggara kononnya perhimpunan itu disertai oleh ratusan ribu
rakyat yang mendukung dan berbagi apa perjuangan mereka, jauh meleset ketika, menurut perkiraan polisi, acara ini hanya dihadiri kira-kira 45.000 orang saja. lanjut kantor berita resmi pemerintah itu.
Disebutkan, penyelenggara menyediakan Stadion Merdeka dan Stadion Nasional Bukit Jalil yang lebih besar, akhirnya memilih Stadion Merdeka yang memiliki tempat
duduk 30.000 orang dan lapangan yang menampung sekitar 15.000 orang.
Bernama melanjutkan, meskipun perhimpunan itu berlangsung pada akhir pekan, ternyata kebanyakan orang di ibukota memilih berjalan-jalan di tempat publik dan membanjiri penjualan murah di pusat-pusat perbelanjaan terutama di pinggir kota raya sempena menyambut Tahun Baru China bulan depan.
Sementara itu tokoh politik Indonesia Yusril Ihza Mahendra mendoakan tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim bisa menjadi perdana menteri negara tersebut. Hal itu disebutkan Yusril dalam kicauan akun twitternya @Yusrilihza_Mhd "Anwar Ibrahim berpidato di hadapan lautan manusia. Saya do'akan beliau menjadi Perdana Menteri Malaysia. Yusril juga mengunggah foto acara tersebut. (cna/epc/brn/dtc/sri)
Next > |
---|