PEKANBARU-Tuntas sudah proses pendaftaran bakal calon Gubernur Riau dan bakal calon Wakil Gubernur Riau yang dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum Riau hingga Rabu (29/5) kemarin. Tiga pasangan yang diusung sejumlah partai politik, menutup hari pendaftaran terakhir yang digelar kemarin. Tidak itu saja, satu pasangan independen, yakni Wan Abubakar-Isjoni, juga datang ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau untuk melengkapi kekurangan berkas. Dengan demikian, hingga hari terakhir, tercatat delapan pasangan yang telah mendaftar.
Lukman Edi yang berpasangan dengan Suryadi Khusaini, ketika ditemui usai pendaftaran mengaku lega.
"Kita merasa lega karena sudah sampai pada tahapan akhir ini. Komitmen ini telah kita jalankan sejak satu tahun lalu. Kami tetap istiqamah dan konsisten dalam menjaga koalisi ini," ujar mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) tersebut.
Tidak hanya itu, pria yang akrab disapa LE ini juga merasa lega karena mampu melampaui batas-batas pragmatisme. Sebab, koalisi yang dibangun bersama Suryadi Khusaini berhasil mempertahankan ideologi kebangsaan sebagai landasan dan perjuangan dan landasan koalisi antara PKB dengan PDIP.
"Kalau koalisi dibangun berlandaskan ideologi yang sama itu akan menjadi kokoh, tidak tergoyangkan oleh godaan," tambahnya.
Untuk itu pasangan yang terdiri dari "Wong Cilik" (PDIP) dan "Wong Ndeso" (PKB) ini berjanji akan membangun infrastruktur yang lebih baik untuk masyarakat pedesaan di Riau.
"Kita Wong Ndeso dan Wong Cilik, jadi kita akan lebih banyak membangun infrastruktur untuk masyarakat pedesaan," tambah Lukman Edy lagi.
Sementara itu, Ketua DPD PDI-P Riau Suryadi Khusaini, membantah isu yang beredar bahwa hingga pendaftaran, SK tersebut belum ditandatangani Megawati. Menurutnya keputusan partai yang diambil berdasarkan hasil pleno partai yang dituangkan dalam SK tanggal 27 Mei 2013 lalu, sudah diterima pihaknya.
"SK itu sudah kita terima tadi. Gonjang-ganjing yang mempermasalah SK itu hanya pembicaraan di luar. Saya selaku Ketua DPD PDIP Riau tetap berpegang pada mekanisme dan keputusaan partai yang sah," tambahnya..
Tak Didampingi Wakil
Pada hari terakhir pendaftaran kemarin, pasangan lain yang mendaftar adalah Tengku Mukhtaruddin yang berpasangan dengan Syamsurizal. Namun tidak sama dengan pasangan lain, pada saat mendaftar, sosok Syamsurizal tak tampak hadir mendampingi Mukhtaruddin.
Saat datang ke Kantor KPU Riau sekitar pukul 15.45 WIB, , Mukhtaruddin hanya membawa puluhan simpatisannya. Saat petugas KPU Riau meminta Mukhtaruddin menunjukkan wakilnya, sosok Syamsurizal tidak tampak.
Akhirnya petugas KPU Riau menunggu Syamsurizal hingga pukul 16.00 WIB (jadwal penutupan pendaftaran, red). Namun hingga batas waktu itu terlewati, sosok Syamsurizal tak kunjung hadir. Menurut informasi, yang bersangkutan ketinggalan pesawat dari Jakarta.
Akhirnya KPU Riau menskorsing pendaftaran Mukhtaruddin sembari rapat mendadak bersama komisioner dan Bawaslu Riau.
"Saya ada tiga nama balon Wagubri. Syamsurizal, Abdurrahman Sani dan yang ketiga tidak perlu disebutkan," kata Mukhtaruddin di sela-sela skorsing pendaaftaran.
Ketika ditanya kenapa sampai saat pendaftaran sang wakil tak kunjung hadir, Mukhtaruddin mengatakan Syamsurizal ketinggalan pesawat. "Tadi kami sama-sama dari Jakarta namun beliau ketinggalan pesawat," terangnya.
Akhirnya sekitar pukul 16.15 WIB, KPU Riau kembali membuka proses pendaftaran. Hingga pendaftaran usai, Tengku Mukhtaruddin tidak didampingi wakil.
Berdasarkan jumlah partai pengusung yang dibawa oleh TM, dari 21 parpol yang dibawa hanya 19 parpol yang ditandatangani ketua dan sekretaris. Sementara itu dari 19 parpol, hanya ada satu partai yang sah.
"Satu partai yang sah suaranya, yang mana 20 parpol lainnya harus diverifikasi keabsahannya di DPP masing-masing, karena kita temukan ada sejumlah kejanggalan," terang Ketua KPU Riau, T Edy Sabli.
Ketika ditanya partai apa saja yang dimaksud, Edy Sabli mengatakan, partai-partai yang dimaksud adalah partai-partai yang berkaitan dengan yang mendukung Indra Muchlis Adnan dan Herman Abdullah, yang terlebih dahulu mendaftar.
Sementara itu menanggapi pendaftaran yang hanya dihadiri satu calon, Edy mengatakan sebenarnya hal itu tak dibolehkan. Namun bila ada alasan yang kuat, pihaknya masih bisa menerima.
"Boleh dia tidak hadir tapi dia harus melampirkan bukti. Seperti Syamsurizal yang katanya ketinggalan pesawat, kita minta dia melampirkan bukti itu," tutup Edy.
Lengkapi Berkas
Pada hari yang sama, pasangan dari jalur independen, Wan Abubakar-Isjoni juga datang ke Kantor KPU Riau. Kedatangan pasangan ini untuk melengkapi berkas dukungan yang dinilai masih kurang.
“Kami telah melengkapkan kewajiban kami, segala persyaratan yang kurang sudah kami penuhi,” kata Wan Abu Bakar.
Pihaknya berharap, dengan diserahkannya dukungan tersebut, KPU Riau bisa menerima sehingga pihaknya bisa berasing dengan pasangan lain yang diusung partai politik.
“Rakyatlah yang lebih tahu, siapa pemimpinan mereka nantinya, apakah dari partai atau non partai. Dengan sikap penuh optimis, mudah-mudahan ini diridhoi tuhan,” harapnya.
Sementara itu, M Rais Hasan, Ketua Advokasi pasangan yang memasang slogan WIN ini menerangkan, pihaknya menyerahkan 452.926 suara dukungan. Dari jumlah itu, dukungan terbanyak datang dari dari Kabupaten Kuansing.
“Jumlah yang mesti diperbaiki sebanyak 437.170 suara dukungan. Tapi kita berikan lebih. Tim kami di bawah belum menerima verifikasi PPS kabupaten/kota,” ujarnya.
Terkait hal ini, Edy Sabli mengatakan setelah ini pihaknya akan memproses kembail berkas tambahan tersebut. (zal)

Next > |
---|