JAKARTA-Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo memindahkan lokasi pelaksanaan Islamic Solidarity Games dari Pekanbaru ke Jakarta, tidak saja mendapat kecaman di Bumi Lancang Kuning. Kebijakan itu juga menjadi isu penting dalam sidang paripurna DPD RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (30/4). Kebijakan itu, dinilai sama saja menginjak marwah Riau.
Juru bicara pembacaan hasil reses DPD RI Perwakilan Riau, Muhammad Gazali, melalui siaran persnya, kemarin, mengatakan, empat anggota DPD RI asal Riau sepakat persoalan itu adalah masalah serius dan harus segera ditindaklanjuti, karena ini menyangkut marwah Riau.
Menpora “Menpora telah menginjak marwah Riau. Untuk itu kami berempat anggota DPD RI asal Riau beserta Pimpinan DPD RI sudah merencanakan untuk memanggil Menpora, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Gubernur Riau pada hari Kamis, tanggal 9 Mei mendatang," jelas Gazali.
Pasalnya, pengalihan lokasi ISG dari Pekanbaru ke Jakarta dilakukan secara sepihak tanpa berkomunikasi secara intensif dengan Pemerintah Provinsi Riau serta elemen terkait di provinsi ini.
"Ini kan melukai hati daerah, seolah-seolah daerah tidak mampu, dan sedikit-sedikit harus Jakarta. Ini cara berfikir Orde Baru," sebut bakal calon anggota DPR RI Dapil II Riau ini.
Gazali juga menyayangkan pernyataan Menpora Roy Suryo, yang mengatakan jika pelaksanaan ISG tetap dipaksakan di Riau, bakal berakhir di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurutnya, seharusnya Menpora tidak perlu mengait-ngaitkan status hukum Gubernur Riau dengan pelaksanaan ISG, karena pelaksanaan ini secara teknis diselenggarakan oleh iven organizer yang profesional. "Sehingga tidak ada hubungannya dengan status hukum Pak Rusli Zainal," tambahnya.
Gazali menegaskan, dalam pertemuan nanti dengan Menpora, pihaknya akan meminta Menpora mengembalikan pelaksanaan ISG III ke Riau. "Saya yakin Pemprov Riau dan seluruh elemen masyarakat Riau siap menyelenggarakan iven ini," tegasnya.
UKM Terancam Rugi Pengalihan lokasi ISG tersebut juga hampir bisa dipastikan akan membuat ratusan Usaha Kecil dan Menangah (UKM) di Pekanbaru terancam merugi. Pasalnya, cinderamata dan pernak pernik serta baju kaos bertuliskan ISG Riau 2013 yang telah dibuat terancam tak dapat dipasarkan.
Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Riau, Raja Indra Bangsawan, tidak saja pelaku UKM di Pekanbaru, nasib serupa juga bakal dialami pelaku UKM di daerah. Pasalnya, pembuatan pernak-pernik berlogo ISG tidak saja dilakukan UKM di Pekanbaru, namun juga di daerah.
Namun Indra menuturkan, sejauh ini belum adanya Surat Keputusan Presiden RI terkait pengalihan lokasi ISG tersebut. Dengan demikian, masih ada harapan kemungkinan penyelenggaraan ISG di Riau.
Renovasi Venue Tetap Jalan Sementara itu, Dinas Pemuda dan Olahraga Riau sejauh ini terus melaksanakan proses tender dan renovasi venue yang akan digunakan untuk ISG. Hal itu dilakukan karena sejauh ini belum ada keputusan resmi dari Presiden RI, tentang pengalihan tersebut.
"Persiapan venue masih tetap jalan," terangnya.
Sampai saat ini, Pemprov Riau masih menganggap ISG tetap di Riau, sampai ada keputusan resmi. Untuk proses tender venue juga telah diumumkan di LPSE. Diperkirakan pada bulan Agustus semua pengerjaan renovasi telah selesai, sehingga waktu pelaksanaan ISG bisa digunakan.
Selain itu, renovasi dan pemeliharaan venue yang ada di Riau merupakan tanggung jawab dari Dispora. Sehingga harus dipelihara, dilakukan peningkatan, mulai dari kondisi di luar sampai di dalam venue. Sebab, sarana olahraga tersebut merupakan aset daerah, sehingga tidak ada permasalahan apakah ISG jadi di Riau atau tidak.
Sementara itu terkait dengan renovasi kolam renang, yang dikerjakan oleh pihak swasta menurut Edi, masih dalam kajian. Karena pihak swasta tersebut siap menjadi sponsor untuk pelaksanaan ISG. Renovasi kolam renang hany peninggain kolam dan bukan pendalaman.
"Pihak swata dalam pengkajian, dan mereka siap jadi spobsor saya belum tau pasti pihak swasta tersebut yang jelad ada," tutup Edi. (ral, rud, nur, rls)

Next > |
---|