Haluan Riau

Wednesday, May 29th

Last update11:26:06 PM GMT

You are here: NEWS UTAMA Roni: Seakan Sengaja Bunuh Usaha Kecil

Roni: Seakan Sengaja Bunuh Usaha Kecil

PEKANBARU-Ritel besar, yang punya jejaring luas seperti Alfamart dan Indomaret bermunculan di setiap sudut Kota Pekanbaru. Anggota DPRD Pekanbaru mencurigai ritel tumbuh bak jamur itu seakan sengaja membunuh pengusaha kecil, pemilik toko maupun swalayan. Melihat gelagat yang tak sehat lagi dan membahayakan kelangsungan usaha sejumlah toko  dan swalayan yang sudah ada sebelum munculnya Alfamart, Indomaret dan ritel lainnya, Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel, kembali mengingatkan Pemerintah Kota Pekanbaru, meninjau lagi izin ritel besar seperti Alfamart, Indomaret dan ritel berjejaring lainnya dari segala aspek.
Dikatakannya, selaku lembaga yang berfungsi sebagai pengawas dan mempunyai hak mengawasi dapat sewaktu-waktu menggunakan haknya, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah tidak mencerminkan atau  mementingkan kepentingan masyarakat banyak.
"Selaku DPRD yang memiliki wewenang, seperti hak angket yang merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan pemberian izin pada Alfamart atau Indomaret ini dikatakan masif atau besar-besaran dan dikhawatirkan akan mematikan usaha toko, kedai, toserba milik masyarakat yang diketahui telah lebih dulu ada," ujar Roni yang juga anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru ini.
Dikatakan Roni, jika kenyataanya keberadaan Ritel ini telah berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat atau membunuh usaha kecil yang ada, DPRD dapat menggunakan hak angket dengan meminta hentikan pemberian izin toserba berskala nasional ini.
"Kita minta hentikan pemberian izin toserba berskala nasional itu. Pemko perlu membuat kajian-kajian secara komprehenship terlebih dahulu. Sejauhmana kebutuhan masyarakat terhadap toserba tersebut dan apa toserba-toserba, atau toko serta kedai-kedai yang ada sekarag tidak memadai," sebut Roni mempertanyakan.
Disebutkan Roni lagi, hak angket yang dimaksud dapat digunakan apabila pemerintah tidak juga melakukan kajian-kajian, baik secara urgensi dari keberadaan Alfamart dan Indomaret yang dimaksud maupun rasa keberpihakan pemerintah terhadap masyarakatnya.
"Intinya boleh saja ada Indomaret atau Alfamart, namun tidak seperti kondisi sekarang yang hampir di semua penjuru kecamatan dan kelurahan telah dibangun Alfamart dan Indomaret," ujarnya.
Dia menilai keberadaan Indomaret dan Alfamart yang tumbuh bak jamur di setiap sudut kota seakan-akan sengaja membunuh usaha pedagang kecil, seperti di toko-toko, kedai, maupun swalayan yang lebih awal ada. "Kita minta Pemko agar kembali meninjau ulang izin yang telah diberikan kepada pengusaha besar tersebut," imbuhnya.
Sementara, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Muhammad Sabarudi ST mengatakan, menjamurnya pasar modern di Kota Pekanbaru harus ada kebijakan yang tegas dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Kebijakan itu seperti melakukan pengaturan jumlah batas pemberian izin di tiap kecamatan yang intinya tidak membunuh usaha pedagang kecil yang ada di sekitarnya
Disebutkan poltisi PKS ini, dengan keberadaan ritel seperti Giant, Hipermart, Indomaret, Alfamart, dan lain sebagainya, merupakan pengusaha berskala besar, harus dapat memperhatikan lingkungan sekitarnya, terutama kepada pengusaha kecil agar tidak terjadi benturan dan persaingan yang tidak seimbang.
"Ritel ini harusnya ada pengaturan. Selain pengusaha besar ini dapat memperhatikan pengusaha kecil, mereka juga perlu dibatasi di tiap wilayah. Karena telah banyak laporan, terutama dari pedagang kecil mengalami kerugian, seperti penurunan omset yang sangat drastis, persaingan usaha tidak sehat yang mereka rasakan. Karena itu saya menawarkan konsep dan dapat menjadi sebuah kebijakan bagi Pemko Pekanbaru. Pemerintah dapat bedakan pasar modern jejaringan dan pasar modern tidak berjejaringan," ujar Sabarudi (ben)

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh