DURI-Sekitar 40 orang karyawan dan karyawati PT Tumpuan yang berkedudukan di Jalan Rangau Km 13 Desa Petani mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis di Duri, Senin (6/8), menuntut agar perusahaan memberikan hak normatif karyawan. Salah seorang karyawan yang berdemo mengatakan bahwa mereka sebenarnya telah biasa melakukan pinjaman tiap bulannya. Namun bulan kemarin sampai tanggal 15 kemarin pinjaman karyawan tidak dikeluarkan perusahaan.
"Masalah pinjaman itu kan biasa bagi karyawan, apalagi yang dipinjam itu dari gaji karyawan juga. Namun yang didapat karyawan malah dilecehkan dengan kata-kata yang tak sedap. Padahal uang pinjaman itu sangat kami perlukan untuk menghadapi bulan Ramadan," ujarnya.
Bahkan, lanjut karyawan, mereka sempat diancam oleh pengacara perusahaan kalau tidak mau kerja. Dengan mengatakan kalau tidak mau kerja kami bisa mendatangkan ribuan orang untuk bekerja disini.
Sementara itu, Gindo Lubis dari K-SBSI Kabupaten Bengkalis yang mendampingi para pekerja mengatakan, dirinya mendampingi karyawan berdasarkan surat tugas atau mandat yang diberikan dari Korwil K-SBSI Riau. "Ini merupakan gerakan spontan para karyawan. Perusahaan jangan coba-coba membohongi karyawan," tukasnya.
Dikatakannya, tuntutan puluhan karyawan ini adalah agar perusahaan memberikan hak normatif mereka. Seperti cuti, Jamsostek, gaji pokok yang sesuai dengan ketentuan. " Selama ini karyawan tidak pernah dilaporkan ke pihak Disnaker.
Tujuan kita kesini menyampaikan kepada Disnaker untuk memanggil paksa pimpinan perusahaan, karena perusahaan telah melakukan pelecehan. Kita sepakat agar karyawan dipekerjakan kembali. Dan kita tidak sepakat perusahaan melakukan perbudakan," tegas Gindo.
Sementara itu pihak Disnakertrans Bengkalis yang dikonfirmasi melalui Kabid Pembina Hubungan Industrial (PHI), A Simanjuntak mengatakan kalau para karyawan baru hari ini datang ke kantor Disnakertrans. " Kita akan panggil pihak perusahaan secara resmi sesuai prosedur," ujarnya singkat.(sus)
| Next > |
|---|
