Haluan Riau

Saturday, Sep 15th

Last update08:26:28 PM GMT

You are here: DAERAH SUMBAR Perketat Izin Air Isi Ulang

Perketat Izin Air Isi Ulang

BAGANSIAPIAPI-Dinas Kesehatan Rokan Hilir,  diminta untuk memperketat pemberian izin depot air isi ulang. Selain itu Diskes lebih ketat melakukan pengawasan terhadap seluruh usaha air isi ulang yang ada di kabupaten ini. Perlunya dilakukan pengawasan ketat, karena air isi ulang dikonsumsi masyarakat luas. Makanya penjualan air isi ulang harus benar-benar teruji kebersihan dan kestrerilannya sesuai standard kesehatan.
 Anggota DPRD Rohil, Leonard Situmorang,  kepada Haluan Riau, senin (13/8) menegaskan bila air isi ulang tidak sesuai dengan standard kesehatan akan merugikan masyarakat, terutama segi kesehatan jangka panjang. Makanya Dewan  meminta Diskes Rohil betul-betul melakukan pengawasan dan jangan asal memberi izin,  karena dapat merugikan kesehatan masyarakat.

Diakui, usaha air isi ulang di Rokan Hilir saat ini menjamur dan terkesan mengabaikan kesehatan masyarakat. Malah, ada sejumlah usaha air isi ulang yang hanya mengandalkan air hujan yang diperjual belikan kepada masyarakat.
Air hujan ditampung kemudian dikumpul dalam wadah besar. Selanjutnya  dimasukkan dalam peralatan penyaringan air isi ulang lalu dimasukkan ke dalam galon air. Selanjutnya di pasarkan ke masyarakat dan ditaruh di kedai-kedai.
Tobing, seorang warga mengatakan, dirinya mengkonsumsi air isi ulang karena terpaksa, akibat tidak ada lagi air yang dinilai bersih.Daripada tidak minum, lebih baik  membeli air galon. Apalagi harganya  masih terjangkau. Tetapi, kalau soal air isi ulang yang dijual merupakan air yang tidak layak dikonsumsi atau tidak tentunya paut diwaspadai.

Dirinya  mendukung tindakan petugas Diskes Rohil melakukan pengawasan ketat terhadap usaha air isi ulang di seluruh Rokan Hilir. "Sebelum mengeluarkan izin, Diskes harus melakukan uji lab lebih dahulu. Kalau sudah sesuai standard kesehatan, barulah Diskes mengeluarkan izin air isi ulang," sebutnya.
"Masyarakat jangan sampai diserang penyakit gara-gara peralatan air isi ulang tidak pernah diawasi. Ini bisa membahayakan kesehatan masyarakat," pungkasnya.

Rp5.000 per galon
Sementara itu, sejak kemarau melanda Kabupaten Rokan Hilir, warga mulai resah menipisnya  stok air bersih yang selama ini ditampung warga.  Akibatnya, warga terpaksa harus membeli air menggunakan jerigen untuk memenuhi kebutuhan. Ini yang dirasakan warga di Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir.
Salah seorang warga Kecamatan Bangko, Rumiyah (47),  mengaku, akibat kemarau  untuk kebutuhan minum dan masak sangat kesulitan air. Selama ini hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di bak penampungan.  Untuk mencukupi kebutuhan itu, dirinya terpaksa harus membeli air dengan tetangga yang memiliki stok dengan harga Rp5 ribu per jerigen. 

Hal yang sama juga dirasakan warga lainya, Selamat (43),yang mengaku selama ini dirinya menggantungkan hidup dengan curah hujan. "Biasanya kami menampung air dengan mengunakan tangki atau drum. Tapi kini tempat penampungan air sudah kosong dan terpaksa harus membeli," ungkapnya.  Dan itu paling paling hanya cukup untuk keperluan memasak.
tak jarang ada warga tak mau menjual airnya . Kondisi seperti ini akibat warga  takut  hujan tidak segera turun. "Kalau ada warga yang tak mau menjual air, kita maklum. Sebab, mereka khawatir hujan akan lama turun.  Apalagi, air hujan ini terbilang lebih murah ketimbang air  galon. Karena air galon biasanya dijual dengan harga Rp7  sampai Rp8 ribu. ***

AddThis Social Bookmark Button

Add comment


Security code
Refresh