There was a problem loading image /home/haluanri/public_html/images/stories/july23.jpg
There was a problem loading image /home/haluanri/public_html/images/stories/july23.jpg
PANGKALAN KERINCI-Buntut kisruh internal yang terjadi di SMKN 1 Pangkalan Kerinci terus berlanjut. Kali ini, ditengarai adanya indikasi beberapa oknum petinggi di sekolah tersebut akan menggagalkan pelaksanaan psikotes yang direncanakan, hari ini.
Seperti diungkapkan Ketua panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMKN 1 Pangkalan Kerinci, Ahmad Fauzi Nasution, kepada sejumlah wartawan di Pangkalan Kerinci, Sabtu (30/6).
Menurutnya, atas kondisi ini, jajaran panitia PSB merasa prihatin dengan upaya oknum pejabat strategis di sekolah ini yang memiliki rencana tersebut.
"Kita kecawa dengan kenyataan yang terjadi ini. Intervensi yang dilakukan oknum pejabat strategis yang kita hargai di sekolah ini, begitu jauh sampai mereka malah ingin menggagalkan pelaksanaan psikotest agar kepentingan mereka bisa dimasukkan di sini," ujarnya.
Dijelaskan Ahmad, indikasi adanya upaya penggagalan pelaksanaan psikotes ini bermula saat pihaknya telah melakukan kontrak dengan Lembaga Psikotes Universitas Riau (UNRI) yang berada di bawah naungan Fakultas Psikologi UNRI.
Kontrak untuk pelaksanaan psikotes bagi para siswa ini ditandatangani semasa Kepala Sekolah SMKN1 Pangkalan Kerinci dijabat oleh Plh Syafi'i, yang diketahui Ketua Komite sekolah, H Herman Maskar.
"Tapi saat pelaksanaan psikotes sudah semakin dekat, ternyata oknum pejabat strategis di sekolah ini berkeinginan agar yang melaksanakan psikotes itu adalah lembaga yang dia tunjuk, yang menurut pengakuannya, lembaga itu juga adalah milik lembaga psikologi di bawah naungan UNRI," katanya.
Setelah diusut pihak panitia pada Lembaga Psikologi UNRI, sambungnya, terungkap lembaga tersebut ternyata tak berada di bawah naungan UNRI. Lembaga itu hanya sebuah biro resmi psikotes, namun tak berada di bawah naungan UNRI.
Melihat adanya konflik internal ini, kata Nasution, pihak lembaga psikologi UNRI yang sudah menandatangani kerja sama dengan panitia PSB akhirnya secara bijak tak melanjutkan kerja sama yang sudah ditandatangani.
Alasannya, lembaga psikologi UNRI tersebut tak ingin pihaknya terlibat dalam konflik internal yang terjadi di sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci.
Tak Mau Berkomentar
Sementara itu, Psikolog Devi yang dihubungi, Sabtu (30/6) terkait pelaksanaan psikotes di SMKN 1 Pangkalan Kerinci, mengatakan dirinya tak berani berkomentar soal itu.
Dia menganjurkan agar menanyakan langsung ke pihak sekolah SMKN 1 Pangkalan Kerinci."Saya nggak berani komentar, lebih baik bapak tanyakan langsung saja ke sekolah," katanya.
Ketua PSB SMKN 1 Pangkalan Kerinci sebelumnya, John Maifive, saat dikonfirmasi terkait hal ini, Sabtu (30/6), tak menjawab . Bahkan setelah dikirim SMS untuk menanyakan perihal pelaksanaan psikotes tahun sebelumnya dan kaitannya dengan biro psikotes Devi itu, tidak ada dibalas.
Begitu juga saat keesokan harinya, Minggu (1/7), kembali menelpon ke narasumber yang sama, juga tak diangkat. Saat kembali di-sms untuk minta berjumpa hari ini (kemarin,red)atau Senin besok (2/7), guna mendapatkan konfirmasi, ada balasan yang berisi, "Hp-nya tinggal pak. Mngkn malam balik."
Atas persoalan ini, selaku Ketua Panitia PSB SMKN 1 Pangkalan Kerinci, Nasution merasa prihatin dan kecewa. Pasalnya, pihaknya selaku Ketua Panitia PSB tahun ini beserta jajaran panitia yang lain hanya berkeinginan agar pelaksanaan psikotes tahun ini mengalami perbaikan untuk menghasilkan siswa yang berkualitas. ***

Next > |
---|