VATIKAN-Paus Fransiskus asal Argentina merupakan paus yang baru saja terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Hal ini ditandai dengan asap putih yang mengepul dari cerobong asap khusus Kapel Sistina, Vatikan, Rabu (13/3) malam. Seperti dilaporkan oleh CNN dan BBC, asap putih ini menandakan paus baru sudah terpilih. Asap mengepul sekitar pukul 19.00 waktu setempat.
Paus Fransiskus yang baru saja terpilih ini hidup dengan satu paru. Ia kehilangan satu parunya akibat infeksi ketika masih remaja. Namun, para ahli medis mengatakan, kondisi itu tidak membatasi energi dan aksi paus berusia 76 tahun itu di masa lalu, dan tidak akan menghalanginya di masa depan.
Sementara dengan telah mengepulnya asap putih ini, berarti pengganti Paus Emeritus Benediktus XVI sudah terpilih melalui empat pemungutan suara sejak Selasa (12/3). Dalam tradisi konklaf, hasil pemungutan suara para kardinal pemilih hanya bisa diketahui dari asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina.
Asap hitam menandakan paus baru belum terpilih, sementara asap putih diiringi dentang lonceng St Peter menandakan paus baru telah terpilih. Belum ada keterangan resmi dari hasil pemungutan suara para kardinal dalam konklaf.
Dari siaran langsung melalui situs BBC, ribuan warga di lapangan Basilika yang dua hari ini memantau langsung pelaksanaan konklaf terlihat bersorak girang menyambut kepulan asap putih dari Kapel Sistina. Dentang lonceng St Peter pun terdengar memastikan terpilihnya paus baru ini.
Konklaf yang dimulai Selasa (12/3) digelar untuk memilih paus baru, seiring pengunduran diri Paus Be nediktus XVI pada 28 Februari 2013. Pemungutan suara perdana, Selasa (12/3) petang, belum mendapatkan minimal 77 dukungan untuk satu kandidat. Demikian pula dua pemungutan suara pada Rabu (13/3). Namun, penantian 1,2 miliar umat Katolik sedunia terjawab oleh pemungutan suara keempat, Rabu (13/3) petang waktu setempat.
Satu Paru
Sementara Dr Zab Mosenifar, ahli paru di Cedars Sinai Medical Center di Los Angeles, AS, mengatakan, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dari Buenos Aires, Argentina, yang telah memilih untuk menggunakan nama Fransiskus saat menjabat sebagai paus itu tampak bugar, ramping, dan memiliki kapasitas paru yang mendekati normal.
"Tanpa perlu memeriksa dan mengujinya, saya dengan yakin mengatakan bahwa dia beraktivitas 85 sampai 90 persen kapasitas orang seusianya yang punya dua paru dan biasa-biasa saja," kata Mosenifar. "Itu tidak mengganggu saya."
Paus Fransiskus tampaknya kehilangan satu parunya lebih dari 50 tahun lalu, saat infeksi jamur yang parah atau pneumonia diobati dengan pembedahan karena saat itu antibiotik tidak tersedia secara luas.
Namun, paru tunggalnya itu sepertinya tumbuh dan berkembang mendekati kapasitas normal dalam satu atau dua tahun, kata Mosenifar, yang merupakan direktur medis Women's Guild Lung Institute.
Paru manusia memiliki kelebihan kapasitas. Itulah alasannya mengapa para dokter biasanya menggunakan hanya satu paru saat melakukan transplantasi paru. Mosenifar mengatakan, ada 30.000 sampai 40.000 pasien transplantasi yang tinggal di AS dan hidup hanya dengan satu paru, serta ribuan lainnya kehilangan paru karena penyakit atau trauma.
Banyak pasien dengan paru tunggal menjalani tidak hanya kehidupan yang normal, tetapi juga aktif, kata Dr Edward Salerno, seorang pulmonologis di Hartford Hospital di Hartford, Connecticut. "Mereka bisa berolahraga dan tidak merasakan kelainan fungsi tubuh apa pun," katanya. (kcm/ivi)

Next > |
---|