PEKANBARU-Gerakan tim pemenangan pasangan calon Gubernur Riau Jon Erizal dan Wakil Gubernur Riau, R Mambang Mit mendirikan seribu titik posko membuat Bendahara Umum Partai Amanat Nasional terharu. Berharap keberadaan Posko Pemenangan tidak membuat perpecahan, tapi semakin mempererat persaudaraan di masyarakat. Hal itu dikatakan JE ketika mengunjungi posko utama JE-MM di Jalan Diponogoro Nomor 9, Pekanbaru, Kamis (15/8). Di posko utama, rombongan yang sebelumnya meninjau sejumlah titik posko ke beberapa kelurahan di Pekanbaru disambut tuan rumah yang juga anggota DPRD Riau, Hj Mukhniarti dan petinggi IKMR lainnya.
"Saya bangga dan terharu berdirinya seribu posko pemenangan JE-MM ini. Biasanya posko pemenangan hanya berdiri beberapa titik saja. Keberadaan pokso tim pemenangan ini saya harap dapat digunakan dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan semestinya," kata JE.
Dikatakannya, posko tim pemenangan gunanya untuk memberikan informasi tentang Jon Erizal dan Mambang Mit. Posko itu juga harus mengawasi persiapan pelaksanaan Pilgubri sampai pada hari H, termasuk mengawasi segala macam kekurangan dan money politic yang sifatnya bisa mengganggu Pilgubri.
"Jangan karena Pilgubri kita tidak teguran dengan tetangga, karena hakikat Pilgubri adalah memilih pemimpin. Terpilih sebagai pemimpin bukan saja dengan mengumpulkan jumlah dukungan dan pemilih, tapi itu juga haknya Allah SWT yang tentunya tak lepas dengan usaha kita bersama," kata JE.
Keberadaan posko tim pemenangan juga diharus bisa membuat kenyamanan dan menyejukkan suasana di lokasi. Sehingga tidak ada kekerasan dan tindak anarkis yang terjadi akibat berdirinya posko, siapapun boleh dan berhak mendirikan posko tim pemenangan meski berdampingan.
"Riau ini terlalu besar untuk kita bangun berkelompok, harus bahu membahu mulai dari aparat paling bawah dan semua pemangku kepentingan. Karena itu, kita tak ingin ada yang abu-abu dalam menentukan pilihan," ujarnya.
Dia mencontohkan sikap Ketua IKMR Riau, H Basrizal Koto yang tegas menentukan sikapnya mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur. Basko yang tokoh masyarakat bukan saja terkenal di tingkat lokal tapi sampai ke tingkat nasional telah menunjukkan warnanya dengan mendukung JE-MM dalam Pilgubri ini.
"Keberadaan posko bukan untuk bermusuhan, tapi merangkul persahabatan. Semua keputusan ada resikonyo, jadi kita tak ingin ada area abu-abu dalam tim. Seperti Pak Basko, sebenarnya juga punya resiko besar, karena dia tokoh nasional berani menentukan sikap dan pilihan. Basko menentukan sikap dalam mendukung JE-MM di Pilgubri, karena dia ingin pemimpin yang bisa membawa perubahan," tuturnya.
Dia berharap gerakan mendirikan seribu posko harus dari kesadaran sendiri dan jangan menjadi pembatas antara satu dengan lainnya, melainkan menjadi jembatan bagi pasangan JE-MM menyampaikan secara santun dan beretika segala informasi tentang pasangan dan program kerja.
"Jangan sampai pokso ini menjadi tempat menjelek-jelekkan kandidat lain. Silakan pasang baliho pasangan lain, kita ciptakan demokrasi yang bersih dan damai. Ini yang perlu dilakukan, ikut mengedukasi masyarakat sehingga proses Pemilukada menjadi baik dan dapat dicapai jika semua tim berkomitmen," tuturnya. (novita)

Next > |
---|