Setelah Indra Mukhlis Adnan gagal maju di Pilkada Riau, karena tak memenuhi syarat, peluang menang Lukman Edy kian besar. Pasalnya, suara Indra yang berbasis di Indragiri Hilir dan sekitarnya, bisa difokuskan untuk adiknya, Lukman Edy. Tidak mudah memang, namun juga tidak sulit. Mengingat Indra punya power dan pengaruh kuat di tempat kelahirannya itu. Artinya, dengan dukungan penuh yang sudah diikrarkan abangnya, Lukman Edy bisa lega dan tinggal memokuskan diri mencari lambung suara di tempat lain.
Sebagai politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy diyakini mendapat banyak suara dari lumbung lawan-lawan politiknya. Karena, kaum Nahdliyin yang menjadi salah satu unsur PKB, banyak tersebar di 'kandang-kandang' lawan politiknya, seperti di Rokan Hilir dan Rokan Hulu. Bahkan di Kampar dan sejumlah daerah lainnya.
Pengamat Politik Universitas Islam Riau, Dr HM Hasbi Zaidi SE MP Msc menilai, daerah pemilih bukan landasan kuat bagi calon Gubernur Riau untuk menang di satu daerah.
Justru pasangan dengan sikap nasionalis, akan merubah peta menjadi kekuatan politik. Area ini kurang terlalu menjadi perhatian dari banyak calon.
"Dari lima pasangan calon Gubernur Riau, menurut saya punya nilai dan kemampuan yang hampir merata. Tapi, pasti ada satu calon yang menonjol," ungkap Hasbi dihubungi, Senin (1/7).
Hasby mengatakan, peluang pasangan LURUS (Lukman Edy bersama Suryadi Khusaini) meski sempat tidak terlalu diunggulkan, namun mereka memiliki basis yang kuat.
"Contoh di Rokan Hilir, saya kira daerah ini memiliki basis Nahdliyin cukup besar. Peluang ini tentu sangat menguntungkan calon yang berasal dari kelompok ini. Lukman Edy dengan PKB, tentu punya nilai lebih di sini," sebutnya lagi.
Selain kaum Nahdliyin, Lukman Edy juga punya massa dari kaum nasionalis PDI Perjuangan. PDI Perjuangan yang selama ini dikenal memiliki massa dari masyarakat Batak, juga berpeluang besar akan mendapat dukungan besar di Rokan Hilir maupun sebagian daerah lainnya. (grc/ria)
| Next > |
|---|
