TELUK KUANTAN-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kuantan Singingi menimbulkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Di kecamatan Pangean, banjir sempat merendam ratusan rumah di empat desa, yakni Desa Pasar Baru, Koto, Pulau Tonga, dan Pauh Angit. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp390 juta. Kerugian itu berasal dari lepasnya ikan keramba petani di sejumlah desa dengan total Rp110 juta.
Kerugian lainnya yang juga dari sektor perikanan Rp240 juta di luar fisik kolam dan keramba. Sementara peternak ayam mengaku rugi Rp40 juta, belum lagi kerugian lainnya seperti jebolnya tanggul irigasi Pangean.
Sementara ternak besar seperti kerbau dan sapi belum diketahui apakah ada yang hanyut akibat banjir. Camat Pangean Novrion melalui pesan singkatnya, Selasa (30/10) menyebutkan, ternak besar belum ditemui ada kerugian, hanya ternak ayam bras yang rugi seratusan juta lebih.
Sementara kerugian lahan pertanian memang tidak ada karena masyarakat belum turun ke ladang untuk melakukan penyemaian. "Kebatulan di Pangean petani belum menyemai dan tidak ada kerugian," kata Novrion.
Dari total kerugian tersebut belum termasuk kerugian satu unit rumah yang hancur diterjang banjir bandang akibat jebolnya tanggul bendungan di Pauh Pangean. "Sebaiknya bisa tanyakan ke Dinas Teknis," ujarnya.
Kemudian di Kecamatan Logas Tanah Darat banjir merendam tujuh desa, yakni Desa Rambahan, Teratak Rendah, Sikijang, Perhentian Luas, Logas, Lubuk Kebun dan Situgal. "Kondisi air saat ini telah surut dan tidak lagi menggenangi rumah warga," kata Camat LTD Muradi melalui pesan singkatnya Selasa (30/10).
Selama banjir, rumah yang terendam sebanyak 200 rumah satu Sekolah Dasar. "Kalau kita hitung diperkirakan kerugian mencapai Rp250 juta," katanya.
Dikatakannya, pemerintah telah memberikan bantuan berupa bahan sembako, tenda penampungan, tikar, pakaian dan selimut untuk para korban banjir di LTD.
Muradi juga merincikan kerugian sementara akibat banjir, kebanyakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Minggu (28/10) banyak peralatan rumah tangga dan barang dalam rumah tidak bisa terselamatkan.
Selain kerugian itu, banjir bandang ini juga menghanyutkan empat jembatan kayu yang dilalui masyarakat di jalan kabupaten. "Sungai kecil. Karena curah hujan yang cukup tinggi, makanya Batang Pangean meluap dan merendam rumah masyarakat," katanya.
Bantah Putus
Sementara itu, Kapolres Kuansing AKBP Wendri Purbyantoro melalui Kasat lantas Polres Kuansing AKP Fauzan Domo mencounter pemberitaan terputusnya jalan nasional dari Teluk Kuantan-Pekanbaru di daerah Tanjung Pauh Kecamatan Singingi Hilir.
Kepada Haluan Riau di Teluk Kuantan, Selasa (30/10), Kasatlantas Polres Kuansing AKP Fauzan Domo mengatakan, jalan nasional sebenarnya tidak terputus, melainkan dikarenakan jalan ini digenangi air akibat meluapnya sungai yang merembet ke jalan Nasional. "Sekali lagi kita counter bahwa jalan nasional kemarin itu bisa dilewati mobil dan tidak terputus," katanya.
Memang diakuinya, bagi mobil pribadi yang cukup rendah seperti sedan tidak bisa melewati ruas jalan yang digenangi banjir tersebut, juga kendaraan roda dua. Kalau mobil besar seperti estrada, truk colt diesel dan truk besar masih bisa lewat kemarin.
Disebutkannya, akibat air menggenangi tiga ruas jalan nasional ini, terjadi kemacetan yang cukup panjang mencapai 3 kilometer. "Mengetahui ada banjir, kita langsung turun ke lapangan dan mengatur lalu lintas. Mobil harus kita tuntun untuk melewati ruas jalan yang digenangi air," katanya.
Dikatakannya, ruas jalan nasional yang cukup dalam tergenang air ini berada di depan Pos Polisi Desa Tanjung Pauh Kecamatan Singingi Hilir. Air baru surut sekitar pukul 15:00 WIB, namun karena macetnya cukup panjang mobil harus kita tuntun melalui ruas jalan yang tergenang banjir secara bergantian.
"Macetnya cukup lama karena mobil yang lewat harus kita tuntun, agar bisa lewat di ruas jalan yang tergenang banjir," ujarnya.
Pada Senin malam sekitar pukul 23:00 WIB lalu lintas jalan nasional di Desa Tanjung Pauh baru kembali normal setelah jalan tidak lagi digenangi air dan telah surut. "Sekarang air sudah surut dan tidak lagi menggenangi ruas jalan Nasional di desa Tanjung Pauh," katanya.
Saat ini, anggota Polsek Singingi Hilir masih stand by di lokasi tempat ruas jalan yang tergenang air kemarin. "Sekarang anggota Polsek yang menangani dan sekarang air di jalan tidak ada lagi, sekarang lalu lintas sudah lancar," katanya.
Diakuinya, memang pantauan di lapangan Senin kemarin air ini seperti laut dan aspal tertutup oleh banjir yang meluap sampai ke ruas jalan nasional. "Sekarang sudah normal, jalan tidak lagi digenangi air," katanya.(rob)