PEKANBARU-Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Riau, Said Mukri, mengatakan, kondisi krisis listrik saat ini yang mendera Riau tentu sangat tidak diinginkan. Pemprov Riau komit membantu PLN Wilayah Riau dan Kepri dalam mengatasi persoalan tersebut. "Kita, Pemprov melalui Distamben, baru-baru ini sudah melakukan pertemuan dengan pihak PLN Wilayah Riau dan Kepri membahas persoalan krisis listrik tersebut. Bahkan PLN berjanji selama Ramadan tidak akan ada pemadaman listrik secara bergilir, tapi kenyataannya tetap saja terjadi pemadaman listrik bergilir," ujar Said Mukrie, Kamis (25/7).
Ketika ditanya ke PLN alasan pemadaman bergilir, menurut Said, PLN berdalih karena kurangnya debit air di pembangkit, seperti di PLTA Koto Panjang dan juga karena adanya perbaikan jaringan serta terjadi gangguan alam atau teknis lainnya.
"Kita minta PLN secepatnya mengatasi persoalan tersebut karena kondisi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat banyak dan ini persoalan vital," ujarnya.
Pemprov, kata Said, sudah meminta PLN untuk melakukan penambahan pembangkit dan jaringan sehingga krisis listrik di Riau segera teratasi.
Terkait adanya sejumlah perusahaan besar di Riau yang berpotensi membantu krisis daya listrik ini, seperti, RAPP, IKPP, Chevron, PT EMP, menurut Said, sudah ada yang melakukan kerja sama langsung dengan PLN. "Misalnya, PT RAPP yang sudah bekerjasama dengan PLN dan dijual ke masyarakat Pelalawan," ujarnya, seraya menambahkan ada juga perusahaan yang bekerjasama langsung dengan pemerintah kabupaten.
Ke depan Pemprov, katanya, akan terus mendorong dan memfasilitasi PLN untuk menambah pembangkit dengan mencarikan lahan dan membantu pengurusan administrasi pembebasan lahan tersebut. "Saat ini PLTU Tenayan Raya 2 x 100 megawatt dalam proses pembangunan dan kita komit mendukungnya," kata Said. (ral)

Next > |
---|