DAYUN-Lahan gambut di areal Kilometer 3 Jalan Lintas Dayun-Tanjung Buton terbakar, Senin (18/3). Sebanyak 10 anggota pemadam kebakaran berupaya memadamkan api. Terlihat pula Camat Dayun, Marwoto dan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Siak, Irwan Pryatna. Dikatakan Camat, api harus segera dipadamkan karena berpotensi meluas ke hutan dan perkebunan masyarakat. Selain itu, lahan yang ada adalah tanah gambut. Jika sudah terbakar, perlu upaya keras untuk memadamkannya.
Saat ini belum diketahui darimana api berasal. Namun diimbaunya masyarakat tidak sembarangan membakar lahan, karena dapat merusak alam. Apalagi, di belakang areal tersebut ada hutan belukar dan perkebunan sawit masyarakat.
Dari pantauan lapangan, tampak kurang lebih tiga hektare lahan terbakar. Lahan tersebut terus mengeluarkan asap, meski sudah disiram. Di samping kiri dan kanan lahan yang terbakar sudah ada kelapa sawit. Sementara, di belakangnya masih hutan. Sayangnya, tidak ditemukan pemilik lahan saat pemadaman berlangsung.
Irwan Pryatna mengatakan, dalam dua minggu terakhir sudah tujuh kali terjadi kebakaran lahan. Hal itu terjadi di empat kecamatan, yakni Kecamatan Koto Gasib, Mempura, Sungai Apit dan Dayun. "Dalam dua hari yang lalu ada tiga kali kebakaran di Kecamatan Sungai Apit," ungkapnya.
Irwan mengatakan, tidak mungkin api timbul karena alam. Apalagi, akhir-akhir ini tidak ada petir yang menimbulkan api.
Ia selanjutnya mengatakan, jika masyarakat melakukan pembakaran lahan dengan sengaja dan ketahuan, harus ditindak secara hukum, yang beratnya sesuai kerugian negara. "Kami mengimbau masyarakat berhati-hati. Jangan sampai kelalaiannya, seperti membuang puntung rokok sembarangan, mengakibatkan kebakaran.
| Next > |
|---|
