PEKANBARU-Memasuki Januari 2013, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru memprediksikan, intensitas curah hujan di Riau mulai turun. Apalagi puncak hujan di wilayah Riau memang terjadi pada November-Desember 2012 lalu. Menurut Analisis BMKG Pekanbaru, Warih Budi Lestari, Kamis (3/1), penurunan curah hujan yang terjadi di Riau juga diprediksikan akan berlangsung hingga Maret mendatang.
"Awal Januari ini rata-rata curah hujan masih dengan intensitas ringan. Dibandingkan November-Desember lalu, di Januari ini curah hujan juga memang sudah banyak berkurang, sebab puncaknya memang di bulan November-Desember lalu," ujarnya.
Dijelaskannya, untuk saat ini, curah hujan yang akan turun di wilayah Riau lebih terkonsentrasi di Riau bagian barat, wilayah timur Riau lalu di sebagian Riau Utara.
"Di wilayah Riau bagian timur, hujan ringan lebih cenderung terjadi pada siang atau sore hari. Sedangkan Riau bagian barat dan sebagian Riau utara hujan kemungkinan akan turun pada malam atau dinihari," ungkap Warih.
Warih menambahkan lagi, untuk curah hujan di Riau sendiri, trennya memang selalu naik turun. Biasanya mulai dari Januari-Maret curah hujan cenderung semakin sedikit, kemudian Maret-April akan meningkat kembali. Lalu, memasuki Mei-Juli curah hujan tersebut akan kembali menurun sampai seterusnya.
"Namun tren itu juga biasanya terjadi jika dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan tropis," paparnya.
Sementara itu, ketika ditanya terkait hotspot atau titik api, dia menyebutkan, hingga hari ketiga di awal Januari ini, tak ada satupun hotspot yang ditemukan.
"Titik api di Riau dan di wilayah Sumatera masih nihil. Titik api hanya kita temukan pada 1 Januari lalu, itupun hanya 1 titik di Aceh," tutup Warih. (sar)
| Next > |
|---|
