Haluan Riau

Friday, Oct 26th

Last update07:56:40 PM GMT

You are here: DAERAH DUMAI Ratusan Siswa dan Guru Kesurupan

Ratusan Siswa dan Guru Kesurupan

RENGAT-Ratusan siswa dan guru di SMPN 2 Rengat, Senin (15/10) usai upacara bendera, kesurupan.  Kesurupan ini awalnya menurut informasi dari siswa berawal dari siswa yang bernama Novi.

Menurut mereka, dari awal satu orang ini, terus berlanjut ke yang lain, sehingga menjadi ratusan dan otomatis membuat kepanikan semua yang hadir pada sekolah yang terdapat di Jalan Sultan rengat ini.

Mereka yang masih dalam keadaan sadar, langsung membawa mereka yang kesurupan ke musala sekolah. Takbir dan tahlil serempak berkumundang keluar dari mulut siswa dan murid.

Mereka kesulitan untuk menahan siswa dan guru yang kesurupan, satu orang bisa dipegang lima orang, karena mereka yang kesurupan memiliki tenaga yang sangat kuat.

Kesurupan akhir dapat teratasi setelah beberapa orang masyakat datang untuk menyadarkan mereka yang kesurupan. Dengan kejadian inipun siswa langsung diliburkan sesuai instruksi Dinas Pendidikan.

Kejadian Kelima

Salah seorang siswa yang tak mau disebutkan namnya menyatakan ini sudah yang kelima terjadi di SMPN 2 Rengat sejak 2011 lalu. Dirinya mengaku langsung lari dan tak mau melihat yang kesurupan, karena sebelumnya sudah dua kali juga dirinya ikut kesurupan.

Kepala sekolah SMPN 2 Rengat, Suhartini kepada Haluan Riau mengakui kejadian yang menimpa siswa disekolahnya usai melaksanakan upacara.

Suhartini beralasan kejadian ini disebabkan karena siswa tidak dalam kondisi fit, sebab tidak sarapan dari rumah, langsung mengikuti upacara. Selain itu juga ada karena ada masalah di luar sekolah dan di rumah lalu dibawa ke sekolah.

"Saya sudah laporkan masalah ini ke Disdik. Instruksi disdik menyatakan agar siswa diliburkan karena ditakutkan akan lebih banyak lagi yang kesurupan, tambahnya.

Kekosongan Jiwa

Kadisdik Inhu, Asriyan kepada Haluan Riau menyatakan pihaknya sudah meninjau langsung kejadian tersebut. "Kita belum bisa menentukan apa solusi ke depannya, karena memang permasalahan ini samar-samar, apa dan bagaimana bisa terjadinya," ungkapnya. 

Mantan Kepala BKD ini mengatakan kekosongan jiwa ataupun emosional yang tinggi, sehingga semua menjadi tidak kontrol, maka terjadilah masalah ini, yang disebut kesurupan. 

Asriyan juga mengakui bahwa dirinya juga telah memerintahkan agar siswa diliburkan, untuk mencegah menyebar ke siswa yang lebih banyak lagi, tambahnya. (EKA BUANA PUTRA)

Add comment


Security code
Refresh