BONAIDARUSSALAM-Komisi Nasional Perlindungan Anak menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Jumat (5/4). Pertemuan tersebut guna membahas pemulangan anak-anak korban konflik lahan di Jurong 18, Desa Bonai, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu. Pertemuan Komnas PA dipimpin Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait dengan Pemkab Rohul yang diwakili Assisten Pemerintahan M Munif, Kepala Dinas Pendidikan, HM Zen, Wakapolres Rokan Hulu, Arsyad M Arsy, Wakapolres Rokan Hilir, Indra berlangsung di di ruang rapat Kantor Bupati Rokan Hulu.
"Maksud pertemuan ini, agar setiap kalangan bersama memulangkan anak-anak itu ke kampung mereka agar bisa bersekolah kembali," ujar Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Dalam pertemuan itu, disepakati beberapa butir kesepakatan yang intinya memberi jaminan keselamatan untuk anak-anak korban konflik Jurong 18, untuk bisa kembali menempati kampung halamannya setelah sempat 'terusir' selama dua bulan dari desanya.
Polres Rokan Hulu memberikan garansi keamanan bagi masyarakat dan anak-anaknya selama lima hari pertama dan memberikan pengamanan mereka dari intimidasi dari pihak lain seperti pihak perkebunan swasta maupun pribadi, yang berada disekitar Desa Bonai.
"Selain itu, Pemkab Rohul dan pihak lain juga akan memberikan bantuan bahan makanan kepada mereka selama lima hari sebelum mereka benar-benar menempati rumah mereka," kata Arist.
Pendidikan anak-anak itu, utamanya yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN) akan memperoleh bantuan pakaian sekolah dan buku dari Dinas Pendidikan Rokan Hulu dan akan diberikan dispensasi.
"Ini demi kepentingan yang terbaik untuk anak. Komnas Anak mengapresiasi hasil pertemuan ini, semoga bisa dijalankan dengan baik," tandas Arist.
Sementara itu, Wakapolres Rokan Hulu, Arsyad menegaskan jika pihaknya telah mendapat perintah Kapolda Riau untuk membantu pemulangan anak-anak korban konflik, Jumat (5/4).
"Kami telah menyiapkan anggota Polri untuk mengawal dan menjamin keamanan serta kenyamanan warga Desa Bonai dan anak-anaknya untuk bisa pulang ke desanya," ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, HM Zen, menuturkan, dispensasi dan kemudahan yang akan diberikan kepada anak-anak korban konflik tersebut, seperti setiap akhir pekan, pihaknya akan menerjunkan mobil pendidikan berjalan untuk memberilkan pelajaran tambahan mengejar ketertinggalan materi pelajaran.
"Selain itu, saat UN, para pengawas pun akan diberitahukan untuk memberikan 'dispensasi' kepada anak-anak Desa Bonai," tandas Zen. (rtc/grc/raf)

Next > |
---|